The exhibition Contemporary Chinese

The exhibition Contemporary Chinese Celadon opened at the Zhejiang Art Museum in Hangzhou, Zhejiang province, on Dec 9. On display are celadon wares by contemporary artists from all around China, such as Beijing, Zhejiang, Hong Kong and Taiwan, which fully embodies the recreation of the traditional celadon art.

The event will run through Dec 16, 2014.

Celadon, a famous type of ancient Chinese stoneware, came into being during the period of the Five Dynasties (907-960). It is characterized by simple but refined shapes, jade-like glaze, solid substance and a distinctive style.

Celadon's Chinese name "qingci" means "greenish porcelain". Celadon was the hero of the French writer Honore d'Urfe's romance L'Astree (1610), the lover of the heroine Astree. He was presented as a young man in green and his dress became all the rage in Europe. And it was just about this time that the Chinese qingci made its debut in Paris and won acclaim. People compared its color to Celadon's suit and started to call the porcelain "celadon", a name which has stuck and spread to other countries.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pameran Celadon Cina kontemporer dibuka di Museum Seni Zhejiang Hangzhou, Zhejiang provinsi, pada 9 Desember. Pada layar adalah barang-barang yang dipilih untuk membuat seladon oleh seniman kontemporer dari seluruh Cina, seperti Beijing, Zhejiang, Hong Kong dan Taiwan, yang Reviewer rekreasi celadon seni tradisional.Acara akan berjalan melalui 16 Desember 2014.Celadon, jenis asperware Cina kuno, yang terkenal muncul menjadi selama periode Dinasti lima (907-960). Hal ini ditandai dengan bentuk yang sederhana namun halus, seperti batu giok glasir, padat dan gaya yang khas.Nama Cina Celadon's "qingci" berarti "kehijauan porselen". Celadon adalah pahlawan Romance penulis Perancis Honore d'Urfe L'Astree (1610), kekasih pahlawan Astree. Dia telah ditunjukkan sebagai seorang pria muda di hijau dan pakaiannya menjadi semua kemarahan di Eropa. Dan itu hanya tentang ini waktu yang qingci Cina debutnya di Paris dan memenangkan pujian. Orang-orang dibandingkan warnanya untuk setelan Celadon's dan mulai memanggil porselen "celadon", nama yang telah terjebak dan menyebar ke negara-negara lain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pameran Contemporary Chinese Celadon dibuka di Museum Seni Zhejiang di Hangzhou, provinsi Zhejiang, pada Desember 9. Pada layar adalah barang celadon oleh seniman kontemporer dari seluruh China, seperti Beijing, Zhejiang, Hong Kong dan Taiwan, yang sepenuhnya mewujudkan rekreasi seni celadon tradisional. Acara ini akan berlangsung sampai 16 Desember 2014. Celadon, jenis terkenal periuk Cina kuno, muncul menjadi selama periode Lima Dinasti (907-960). Hal ini ditandai dengan sederhana namun halus bentuk, batu giok seperti glasir, zat padat dan gaya yang khas. Nama Cina Celadon itu "qingci" berarti "porselen kehijauan". Celadon adalah pahlawan dari penulis Perancis Honore d'Urfe percintaan L'Astree (1610), kekasih dari Astree pahlawan. Dia disajikan sebagai seorang pemuda hijau dan pakaiannya menjadi semua kemarahan di Eropa. Dan itu hanya tentang waktu ini bahwa qingci China memulai debutnya di Paris dan memenangkan pujian. Orang dibandingkan warna untuk baju Celadon dan mulai memanggil porselen "celadon", nama yang telah terjebak dan menyebar ke negara-negara lain.