Yunho stares at the mirror, a pillo

Yunho stares at the mirror, a pillow under his shirt. He puffs out his cheeks, worried he might
look like this, or worse.
"My boss is going to kill me." He sighs, flinging the pillow just as someone rings the doorbell.
Confused, Yunho moves to the door. He has a guess of who it is and Yunho prays it's not him
because he promised himself the next time he sees Jaejoong he'd tell the man about the half
chance he might be a dad. However, Yunho's pretty sure the man doesn't give a fuck.
He opens the door with a sigh, eyeing the irritated Jaejoong before he turns to walk back into
his place. "Listen, Jaejoong, I need to talk to you about something." He turns, deep breathes
just to meet a glare. "Is something wrong?"
Jaejoong finally snaps, slamming the house door. "Fuck yes, something is wrong!

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Yunho menatap cermin, bantal di bawah kemejanya. dia membusungkan pipinya, khawatir ia mungkin
terlihat seperti ini, atau lebih buruk.
"bos saya akan membunuh saya." ia mendesah, melemparkan bantal seperti seseorang cincin bel pintu.
bingung, Yunho bergerak ke pintu. ia memiliki menebak siapa itu dan Yunho berdoa itu bukan dia
karena ia berjanji pada dirinya sendiri waktu berikutnya ia melihat Jaejoong dia akan memberitahu orang tentang setengah
kemungkinan dia menjadi seorang ayah. Namun, Yunho cukup yakin orang itu tidak peduli.
ia membuka pintu sambil menghela napas, melirik Jaejoong kesal sebelum ia berbalik untuk berjalan kembali ke
tempatnya. "Mendengarkan, Jaejoong, saya perlu berbicara dengan Anda tentang sesuatu." ia berubah, bernafas dalam
hanya untuk memenuhi silau."Sesuatu yang salah?"
Jaejoong akhirnya terkunci, membanting pintu rumah. "Apaan ya, ada sesuatu yang salah!

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Yunho menatap cermin, bantal di bawah kemeja. Ia Puff keluar pipinya, khawatir ia mungkin
terlihat seperti ini, atau lebih buruk.
"bos saya akan membunuh aku." Ia mendesah, melemparkan bantal seperti seseorang cincin Bel.
bingung, Yunho bergerak ke pintu. Dia memiliki menebak siapa yang dan Yunho berdoa tidaklah dia
karena ia berjanji dirinya saat ia melihat Jaejoong dia akan memberitahu orang tentang paruh
kesempatan dia mungkin seorang ayah. Namun, Yunho cukup yakin orang tidak memberikan bercinta.
ia membuka pintu dengan desahan, mengamati Jaejoong jengkel sebelum ia berubah berjalan kembali ke
tempatnya. "Mendengarkan, Jaejoong, saya perlu untuk berbicara dengan Anda tentang sesuatu." Ia berubah, dalam bernapas
hanya untuk memenuhi silau. "Ada sesuatu yang salah?"
Jaejoong akhirnya bentak, membanting pintu rumah. "Fuck ya, sesuatu salah!