A few more hours until school.Dread

A few more hours until school.
Dreadful, horrible, school.
Where they would mock. Where they
would tease. Where they would push
your bones around, mimicking the
'purge' movements.
It was hell.
School was hell.
I hastily rubbed off the moisture
from my eyes, and hid my salvation
in a black shoebox, tossing it under
my bed.
I stared at my thighs.
Eighty-seven strokes.
Some small, some large. Some deep,
some light. Some were faded, some
were new. It all depended on my
mood.
I pulled over a pair of grey slacks, as
I started to get ready for school.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

beberapa jam lagi sampai sekolah.
mengerikan, mengerikan, sekolah.
di mana mereka akan mengejek. di mana mereka akan menggoda
. di mana mereka akan mendorong Anda di sekitar tulang
,
meniru gerakan 'pembersihan'.
itu adalah neraka.
sekolah adalah neraka.
i buru-buru terhapus kelembaban
dari mataku, dan menyembunyikan keselamatan saya
di kotak sepatu hitam, melempar di bawah tempat tidur saya
.
i menatap pahaku.
delapan puluh tujuh stroke.
beberapa kecil, beberapa besar.beberapa mendalam,
beberapa cahaya. ada yang memudar, beberapa
yang baru. itu semua tergantung pada saya
mood.
i menepi sepasang celana panjang abu-abu, seperti
saya mulai bersiap-siap untuk sekolah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Beberapa jam sampai sekolah.
mengerikan, mengerikan, sekolah.
dimana mereka akan mengejek. Mana mereka
akan menggoda. Dimana mereka akan mendorong
tulang Anda di sekitar, meniru
'membersihkan' gerakan.
itu neraka.
sekolah adalah neraka.
aku tergesa-gesa menggosok off kelembaban
dari mataku, dan menyembunyikan keselamatan saya
dalam kotak sepatu hitam, melemparkan di bawah
tidur saya.
aku menatap saya paha.
delapan puluh tujuh stroke.
sebagian kecil, sebagian besar. Dalam beberapa,
beberapa cahaya. Beberapa telah memudar, beberapa
baru. Itu semua tergantung pada saya
mood.
saya menepi sepasang celana panjang abu-abu, sebagai
saya mulai untuk bersiap-siap untuk sekolah.