Yifan then widened his eyes, grabbi

Yifan then widened his eyes, grabbing his Collar and touching the leather to find the lock system, gasping when he felt
the cold metal lock was moveable. Desperately starting to tug on the material, Yifan could literally hear it snap after a
few good tugs and he immediately stiffened, turning to look at Chanyeol again. He sighed in relieve when he saw the
latter was still deep asleep.
Carefully unwinding the material from his neck, he blinked. He had freed himself. Why hadn’t he realised sooner that
the material of the collar was this easy to break?
Either way, there was no time for long fret about that. He could run away, right now.
Not waiting another second, he stood up and tried to shuffle as silent as possible to the door that was luckily already
open. Yifan felt his heart trying to beat out of his chest, his whole body running cold with adrenaline and he even felt
that he was starting to sweat.
Yifan’s breathing was erratic as he ran through the living room, halting in his spot when he remembered something and
ran towards the windows, removing the curtains and almost crying in relieve when he saw that they were on the first
floor so that he could jump out of the window safely and not have to run through the whole mansion.
He really didn’t want to know what would happen if a hybrid would find him.
Unlocking the window and shoving it open, he carefully hooked his legs over the window frame and let himself slide out
of the window until he felt damp grass touch his bare feet. Turning his head from left to right, he patted his chest,
trying to calm himself down. He was free.
The rain was now harshly hitting his skin and blurring his sight, and he had to take a while to see where he should go to
not bump into someone or something. His hearing also was dangerously weak because of the noise of the rain hitting the
earth.
He shivered, his body still in pain and almost freezing as he was only wearing a thin oversized shirt and shorts that
barley covered his front and rear. He was already soaked and the wind wasn’t really helping. But he had to get out of
this place.
He had to.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Yifan kemudian melebar matanya, meraih kerah bajunya dan menyentuh kulit untuk menemukan sistem kunci, terengah-engah ketika ia merasa
kunci logam dingin itu bergerak. putus asa mulai menariknya pada materi, Yifan benar-benar bisa mendengar suara terkunci setelah beberapa kapal tunda
baik dan ia segera menegang, berbalik untuk melihat Chanyeol lagi. dia menghela napas dalam meringankan ketika ia melihat
terakhir masih dalam tidur.
hati-hati unwinding bahan dari lehernya, ia mengerjap. ia membebaskan dirinya sendiri. mengapa dia tidak menyadari bahwa cepat
bahan kerah adalah ini mudah untuk istirahat?
cara baik, tidak ada waktu untuk fret lama tentang itu. ia bisa melarikan diri, sekarang.
tidak menunggu sedetik, ia berdiri dan mencoba untuk mengocok sebagai silent mungkin ke pintu yang untungnya sudah
terbuka.Yifan merasa hatinya mencoba untuk mengalahkan dadanya, seluruh tubuhnya berjalan dingin dengan adrenalin dan ia bahkan merasa
bahwa ia mulai berkeringat.
pernapasan Yifan adalah tidak menentu saat ia berlari melalui ruang tamu, menghentikan di tempat ketika ia teringat sesuatu dan
berlari menuju jendela, menghapus tirai dan hampir menangis dalam meringankan ketika ia melihat bahwa mereka berada di pertama
lantai sehingga ia bisa melompat keluar dari jendela aman dan tidak harus berjalan melalui seluruh rumah.
dia benar-benar tidak ingin tahu apa yang akan terjadi jika hibrida akan menemukannya.
membuka jendela dan mendorong terbuka, ia hati-hati mengaitkan kakinya di atas bingkai jendela dan membiarkan dirinya meluncur keluar
dari jendela sampai ia merasa rumput basah menyentuh kakinya yang telanjang. memutar kepalanya dari kiri ke kanan,dia menepuk dadanya,
mencoba untuk menenangkan dirinya. ia bebas.
hujan sekarang kasar memukul kulitnya dan mengaburkan penglihatannya, dan ia harus mengambil beberapa saat untuk melihat di mana ia harus pergi ke
tidak bertemu seseorang atau sesuatu. pendengarannya juga sangat berbahaya lemah karena suara hujan memukul
bumi.
dia menggigil,tubuhnya masih sakit dan hampir beku karena ia hanya mengenakan kemeja kebesaran tipis dan celana pendek yang
barley tertutup depan dan belakang nya. dia sudah direndam dan angin tidak benar-benar membantu. tapi dia harus keluar dari tempat ini
.
ia harus.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Yifan kemudian melebar matanya, meraih kerah dan menyentuh kulit untuk menemukan sistem kunci, terengah-engah ketika dia merasa
kunci logam dingin adalah dapat dipindah-pindahkan. Mati-matian mulai menarik pada materi, Yifan bisa benar-benar mendengarnya snap setelah
beberapa baik penarik dan ia segera kaku, beralih ke melihat Chanyeol lagi. Dia menghela napas dalam meredakan ketika ia melihat
kedua adalah masih tertidur lelap.
Hati-hati unwinding materi dari lehernya, ia berkedip. Dia telah dibebaskan dirinya. Mengapa tidak ia cepat menyadari bahwa
materi kerah adalah mudah untuk memecahkan?
baik way, ada tidak ada waktu untuk panjang fret tentang hal itu. Ia dapat melarikan diri, tepat sekarang.
tidak menunggu kedua lain, ia berdiri dan mencoba untuk mengocok sebagai diam mungkin pintu yang sudah Untungnya
membuka. Yifan merasa hatinya mencoba untuk mengalahkan dari dadanya, seluruh tubuhnya menjalankan dingin dengan adrenalin dan ia bahkan merasa
yang dia mulai keringat.
Yifan's bernapas adalah tidak menentu berlari melalui ruang, menghentikan di spot nya ketika ia teringat sesuatu dan
berlari menuju windows, menghapus tirai dan hampir menangis di meringankan ketika ia melihat bahwa mereka berada di pertama
lantai sehingga ia dapat melompat keluar dari jendela dengan aman dan tidak perlu untuk menjalankan melalui seluruh mansion.
ia benar-benar tidak ingin tahu apa yang akan terjadi jika hibrida akan menemukannya.
membuka jendela dan mendorong itu terbuka, ia dengan hati-hati ketagihan kakinya atas bingkai jendela dan membiarkan dirinya geser
jendela sampai dia merasa basah rumput menyentuh kakinya yang telanjang. Memutar kepalanya dari kiri ke kanan, Ia menepuk dadanya,
berusaha menenangkan diri. Ia sudah terbebas.
hujan sekarang keras memukul kulitnya dan penglihatannya kabur, dan ia harus mengambil beberapa saat untuk melihat mana ia harus pergi ke
tidak bertabrakan seseorang atau sesuatu. Dia mendengar juga itu berbahaya lemah karena suara hujan memukul
bumi.
ia menggigil, tubuhnya masih dalam rasa sakit dan hampir membeku ketika ia hanya memakai baju kebesaran yang tipis dan celana pendek yang
jelai ditutupi nya depan dan belakang. Dia sudah direndam dan angin tidak benar-benar membantu. Tapi dia harus keluar dari
ini tempat.
dia harus.