Emperor Johann had heard of Linley’

Emperor Johann had heard of Linley’s fame long ago.

That ‘second genius magus’ in all of history who had also reached the exalted rank of grandmaster sculptor at the age of sixteen. An absolute genius. When Johann had learned of Linley and his history, he couldn’t help but sigh repeatedly with admiration.

He watched as Linley walked in.

“He indeed appears to be a man of great talent.” Johann sighed to himself. Be it in either his physical proportions or his reserved personality, Johann could tell that Linley did indeed have that unique aura of a grandmaster sculptor.

“Greetings, your Imperial Majesty.” Linley bowed fractionally.

“How dare you.” The palace attendant next to Emperor Johann said in a shrill voice. “How dare you not kneel and kowtow before his Imperial Majesty?”

Linley swept the attendant with his cold gaze. The palace attendant suddenly felt as though he was being stared at by a viper, and he couldn’t help but shiver.

“A master artisan such as Linley is someone whom We have admired for a long time. Naturally, there is no need for him to kneel and pay any obeisance.” Johann glanced at his nearby attendant, and the attendant no longer dared to speak.

In the O’Brien Empire, generally speaking, ministers needed to kneel on one knee before the Emperor. But people such as Blumer, a personal disciple of the War God, only needed to bow slightly.

“Wharton.” Johann looked at Wharton, who stood next to Linley. “We have heard long ago that you had an older brother. Why is it that you have only brought him to see Us today?”

Wharton immediately said, “Your Imperial Majesty, your servant’s older brother has only recently arrived in the imperial capital.”

Emperor Johann nodded calmly, then looked at Linley. With a laugh, he said, “Master Linley, I heard that at the age of seventeen, you became a dual-element magus of the seventh rank. After ten years have passed, might I ask what level you have now reached?”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Johann Kaisar mendengar Linley's ketenaran lama.Yang 'kedua magus jenius' dalam segala sejarah yang juga telah mencapai pangkat ditinggikan grandmaster pematung pada usia enam belas tahun. Jenius mutlak. Ketika Johann telah belajar Linley dan sejarah, dia tidak bisa membantu tetapi mendesah berulang-ulang dengan kekaguman.Ia menyaksikan Linley masuk."Dia memang muncul untuk menjadi seorang bakat besar." Johann mendesah untuk dirinya sendiri. Baik itu baik proporsi nya fisik atau kepribadiannya reserved, Johann bisa mengatakan bahwa Linley memang memiliki aura grandmaster pematung yang unik."Salam, mulia Anda." Linley membungkuk fraksional."Beraninya kamu." Petugas istana di Kaisar Johann berkata dengan suara melengking. "Bagaimana berani Anda tidak berlutut dan kowtow sebelum nya mulia?"Linley menyapu petugas dengan tatapan dingin. Petugas palace tiba-tiba merasa seolah-olah ia adalah yang menatap oleh viper, dan dia tidak bisa membantu tetapi menggigil."Tukang master seperti Linley adalah seseorang yang kami telah mengagumi untuk waktu yang lama. Tentu saja, ada tidak perlu baginya untuk berlutut dan membayar menyembah apapun." Johann melirik nya dekat penjawab, dan petugas tidak lagi berani berbicara.Dalam Kekaisaran O'Brien, pada umumnya, Menteri diperlukan untuk berlutut di atas satu lutut Kaisar. Tetapi orang-orang seperti Blumer, seorang murid pribadi dewa perang, hanya perlu tunduk sedikit.“Wharton.” Johann looked at Wharton, who stood next to Linley. “We have heard long ago that you had an older brother. Why is it that you have only brought him to see Us today?”Wharton immediately said, “Your Imperial Majesty, your servant’s older brother has only recently arrived in the imperial capital.”Emperor Johann nodded calmly, then looked at Linley. With a laugh, he said, “Master Linley, I heard that at the age of seventeen, you became a dual-element magus of the seventh rank. After ten years have passed, might I ask what level you have now reached?”

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kaisar Johann telah mendengar kabar tentang Linley yang lama. Itu kedua jenius tukang sihir 'dalam sejarah yang juga mencapai peringkat mulia dari grandmaster pematung pada usia enam belas. Seorang jenius mutlak. Ketika Johann telah belajar dari Linley dan sejarahnya, dia tidak bisa tidak mendesah berulang kali dengan kekaguman. Dia menyaksikan Linley masuk. "Dia memang tampaknya menjadi seorang bakat besar." Johann mendesah pada dirinya sendiri. Baik itu baik proporsi fisiknya atau kepribadian pendiam nya, Johann bisa mengatakan bahwa Linley memang memiliki aura yang unik dari pematung grandmaster. "Salam, Anda Mulia." Linley membungkuk fraksional. "Beraninya kau." Istana petugas berikutnya Kaisar Johann berkata dengan suara melengking. "Beraninya kau tidak berlutut dan bersujud sebelum nya Imperial Majesty?" Linley menyapu petugas dengan tatapan dingin nya. Petugas istana tiba-tiba merasa seolah-olah dia sedang menatap oleh ular berbisa, dan ia tidak bisa membantu tetapi menggigil. "Sebuah tukang guru seperti Linley adalah seseorang yang telah Kami dikagumi untuk waktu yang lama. Tentu, tidak perlu baginya untuk berlutut dan membayar hormat apapun. "Johann melirik nya petugas terdekat, dan petugas tidak lagi berani untuk berbicara. Dalam Kekaisaran O'Brien, secara umum, menteri dibutuhkan untuk berlutut pada satu lutut sebelum Kaisar. Tetapi orang-orang seperti Blumer, seorang murid pribadi dari Allah Perang, hanya perlu tunduk sedikit. "Wharton." Johann memandang Wharton, yang berdiri di samping Linley. "Kami telah mendengar lama bahwa Anda memiliki kakak. Mengapa Anda hanya membawanya untuk melihat Kami hari ini? "Wharton segera berkata," Yang Mulia, saudara hamba-Mu yang lebih tua telah baru saja tiba di ibukota kekaisaran. "Kaisar Johann mengangguk dengan tenang, lalu memandang Linley. Dengan tertawa, ia berkata, "Guru Linley, saya mendengar bahwa pada usia tujuh belas, Anda menjadi tukang sihir dual-unsur peringkat ketujuh. Setelah sepuluh tahun telah berlalu, mungkin saya bertanya apa tingkat Anda sekarang telah mencapai? "