Alkisah, di daerah Sulawesi Selatan ada sebuahnegeri yang bernama Sopp terjemahan - Alkisah, di daerah Sulawesi Selatan ada sebuahnegeri yang bernama Sopp Inggris Bagaimana mengatakan

Alkisah, di daerah Sulawesi Selatan

Alkisah, di daerah Sulawesi Selatan ada sebuah
negeri yang bernama Soppeng. Penduduk negeri
itu senantiasa hidup tenteram, damai, dan
sejahtera. Mata pencaharian utama mereka
adalah bertani. Setiap hari mereka bekerja di
sawah dengan hati tenang dan damai.
Pada suatu ketika, suasana tenang dan damai
tersebut tiba-tiba terusik oleh kedatangan
sesosok siluman bernama Nenek Pakande. Ia
datang ke negeri itu mencari mangsa untuk
dijadikan santapannya. Nenek siluman itu
sangat suka menyantap daging anak-anak.
Oleh sebab itu, anak-anak selalu menjadi
incarannya. Biasanya, Nenek Pakande mulai
berkeliaran mencari mangsa ketika hari mulai
gelap.
Pada suatu sore, di saat hari mulai gelap,
Nenek Pakande melihat seorang anak kecil
sedang asyik bermain di halaman rumahnya.
Anak itu termasuk anak bandel. Sudah berkali-
kali dinasehati oleh orang tuanya agar segera
masuk ke dalam, namun ia tetap saja asyik
bermain seorang diri. Ketika suasana di
sekitarnya lengah, kesempatan itu tidak disia-
siakan oleh Nenek Pakande. Ia segera
menangkap anak itu lalu membawanya pergi.
Beberapa saat kemudian, sang ibu kebingungan
mencari anaknya. Ia sudah mencari di sekitar
rumah namun tidak juga menemukannya.
“Tolooong... tolooong.... anakku hilang!” teriak
ibu itu panik.
Mendengar suara teriakan itu, para tetangga
serentak berhamburan keluar rumah dan
mengerumuni ibu itu.
“Apa yang terjadi dengan anak Ibu?” tanya
salah seorang warga.
“Anakku..., anakku..., anakku hilang,” jawab
ibu itu dengan sedih.
“Hilang ke mana anak Ibu?” tanya lagi warga
itu.
“Entahlah, Pak!” jawab ibu itu dengan bingung,
“Dia tiba-tiba saja hilang tanpa meninggalkan
jejak sedikit pun. Tadi, aku meninggalkannya
sebentar ke dalam rumah saat dia sedang asyik
bermain sendiri di halaman rumah. Ketika aku
kembali untuk mengajaknya masuk ke dalam
rumah, dia sudah tidak ada,” jelasnya.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, para
warga beramai-ramai mencari anak itu. Mereka
sudah mencari hingga ke mana-mana, namun
belum juga menemukannya. Karena malam
sudah larut, akhirnya para warga
menghentikan pencarian. Pada keesokan
harinya, saat matahari mulai tampak di ufuk
timur, mereka kembali melanjutkan pencarian,
namun hasilnya tetap nihil.
Pada malam berikutnya, peristiwa serupa
kembali terjadi. Kali ini, seorang bayi yang
menjadi korban. Bayi itu hilang di saat kedua
orang tuanya sedang tertidur lelap. Kedua
peristiwa tersebut benar-benar membuat resah
seluruh warga. Para orang tua tidak dapat
tidur pada malam hari karena harus menjaga
anak-anak mereka.
Melihat keadaan tersebut, para dukun di Negeri
Soppeng segera mencari tahu siapa penculik
yang misterius itu. Dengan ilmu yang dimiliki,
akhirnya mereka berhasil mengetahuinya. Berita
tersebut kemudian mereka sampaikan kepada
seluruh warga bahwa pelaku penculikan itu
adalah Nenek Pakande. Betapa terkejutnya
seluruh warga mendengar kabar tersebut karena
mereka sangat mengenal watak atau perilaku
Nenek Pakande.
“Hai, bukankah Nenek Pakande itu seorang
siluman yang sakti mandraguna?” tanya
seorang warga.
“Ya, benar. Dia sangat sakti dan tak seorang
pun manusia biasa yang mampu
mengalahkannya. Dia hanya takut kepada
sesosok raksasa yang bernama Raja Bangkung
Pitu Reppa Rawo Ale . Namun, raksasa itu sudah
tidak pernah lagi terdengar kabar
keberadaannya,” jelas salah seorang dukun.
“Lantas, apa yang dapat kita lakukan?” tanya
pula seorang warga lainnya dengan bingung.
Tak seorang pun warga yang menjawab. Mereka
kebingungan menghadapi masalah itu. Di
tengah-tengah kebingungan tersebut, seorang
pemuda yang duduk paling belakang tiba-tiba
angkat bicara. Pemuda itu bernama La Beddu.
Ia pemuda yang cerdik.
“Maaf, para hadirin! Perkenankanlah saya
untuk menyampaikan sesuatu. Saya mempunyai
sebuah cara untuk membinasakan Nenek
Pakande,” kata pemuda itu.
Sejenak, suasana pertemuan itu menjadi
hening. Semua pandangan tertuju kepada
pemuda itu. Sebagian dari warga
memandangnya dengan penuh harapan. Namun,
tak sedikit dari mereka yang memandangnya
dengan pandangan yang merendahkan.
“Hai, La Beddu. Bagaimana caramu bisa
mengalahkan Nenek Pakande? Bukankah dia
sangat sakti, sementara kamu sendiri hanya
pemuda biasa yang tidak mempunyai kesaktian
sama sekali?” tanya salah seorang warga.
La Beddu hanya tersenyum, lalu menjawab
pertanyaan itu dengan tenang.
“Tidak selamanya kesaktian itu harus dilawan
dengan kesaktian pula,” kata La Beddu.
Semua warga tercengang. Setelah itu, La Beddu
menjelaskan bahwa satu-satu cara untuk
mengalahkan Nenek Pakande adalah
kecerdikan.
“Begini, saudara-saudara,” lanjutnya, “Kita
semua sudah tahu bahwa Nenek Pakande hanya
takut kepada raksasa Raja Bangkung Pitu
Reppa Rawo Ale . Oleh karena itu, saya akan
mengelabui Nenek Pakande dengan berpura-
pura menjadi seperti raksasa itu,” jelas La
Beddu.
Mendengar penjelasan itu, para warga semakin
bingung. Apalagi ketika La Beddu meminta
kepada warga untuk menyiapkan masing-
masing satu buah salaga (garu), satu ember
busa sabun, satu ekor kura-kura dan belut,
satu lembar kulit rebung yang sudah kering,
dan sebuah batu besar.
“Untuk apa salaga itu La Beddu? Bukankah
sekarang belum musim tanam?” tanya seorang
warga dengan bingung.
“Sudahlah, Pak. Bapak tidak usah terlalu
banyak tanya. Kita lihat saja nanti hasilnya.
Yang penting sekarang adalah mencari semua
benda dan binatang yang saya sebutkan tadi
lalu mengumpulkannya di rumah saya. Nantilah
saya jelaskan semuanya,” ujar La Beddu.
Tanpa banyak tanya lagi, para warga segera
melaksanakan permintaan La Beddu. Ada yang
pergi mencari belut di sawah, ada pula yang
mencari kura-kura di sungai. Sebagian yang
lain sibuk membuat salaga dan menyiapkan
busa sabun satu ember, sebuah batu besar, serta
kulit rebung. Setelah memperoleh segala yang
diperlukan, para warga segera membawanya ke
rumah La Beddu.
“Hai, La Beddu! Jelaskanlah kepada kami
mengenai maksud dan tujuan dari semua benda
dan binatang ini!” desak pemuka masyarakat.
La Beddu pun kemudian menjelaskan bahwa
salaga yang bentuknya menyerupai sisir, busa
sabun yang menyerupai air ludah, dan kura-
kura yang menyerupai kutu manusia itu akan
digunakan untuk mengelabui Nenek Pakande.
Dengan menunjukkan benda-benda tersebut,
Nenek Pakande akan mengira itu semua adalah
milik Raja Bangkung Pitu Reppa Rawo Ale .
Sementara itu, kulit rebung yang bentuknya
mirip terompet itu akan digunakan untuk
menggelegarkan suaranya sehingga menyerupai
suara raksasa itu. Adapun belut dan batu besar
tersebut masing-masing akan diletakkan di
depan pintu dan di depan tangga.
Setelah itu, La Beddu bersama para warga
segera menyusun siasat. Dua orang warga
ditunjuk yang masing-masing akan bertugas
meletakkan belut di depan pintu dan batu besar
di depan tangga.
Ketika hari mulai gelap, La Beddu segera naik
ke atas loteng Sao Raja[1] untuk bersembunyi
sambil membawa salaga , busa sabun, kura-
kura, dan kulit rebung. Sementara itu, kedua
warga yang telah diberi tugas bersembunyi di
bawah kolong Sao Raja . Setelah semuanya siap,
para warga mulai menjebak Nenek Pakande
dengan cara mengunci pintu rumah mereka
rapat-rapat tanpa penerangan sedikit pun.
Kecuali Sao Raja , pintunya dibuka lebar dan di
dalamnya dinyalakan sebuah pelita. Selain itu,
seorang bayi juga diletakkan di dalam kamar
sebagai umpan untuk menjebak Nenek Pakande
agar masuk ke dalam Sao Raja tersebut.
Tak berapa lama kemudian, Nenek Pakande pun
mendatangi Sao Raja tersebut. Tanpa menaruh
rasa curiga sedikit pun, ia melangkah
perlahan-lahan menaiki anak tangga Sao Raja
satu per satu. Saat berada di depan pintu,
indra penciumannya langsung merasakan bau
bayi yang sangat menyengat. Nenek siluman itu
pun langsung masuk ke dalam Sao Raja . Pada
saat itulah, kedua warga yang bersembunyi di
bawah kolong Sao Raja segera melaksanakan
tugas mereka lalu kembali ke tempat
persembunyianya tanpa sepengetahuan Nenek
Pakande.
Ketika Nenek Pakande hendak mendekati bayi
yang ada di dalam kamar, tiba-tiba
langkahnya terhenti oleh suara keras yang
menegurnya.
“Hai, Nenek Pakande! Mau apa kamu datang
kemari, ha?”
Suara itu tidak lain adalah suara La Beddu
yang menggunakan kulit rebung di atas loteng.
Namun, Nenek Pakande tidak mengetahui hal
itu.
“Suara siapa itu?” tanya Nenek Pakande
dengan terkejut.
“Aku adalah raksasa Raja Bangkung Pitu Reppa
Rawo Ale . Ha... ha... ha... !” jawab suara itu
seraya tertawa terbahak-bahak.
Mendengar jawaban itu, Nenek Pakande mulai
ketakutan. Namun, ia belum yakin jika itu
adalah suara raksasa tersebut.
“Apa buktinya jika engkau adalah Raja
Bangkung Pitu Reppa Rawo Ale ?”
La Beddu yang berada di atas loteng segera
menumpahkan busa sabun dari embernya tepat
di depan Nenek Pakande. Alangkah terkejutnya
perempuan siluman itu karena mengira busa
sabun tersebut adalah air ludah raksasa itu.
“Bagaimana, Nenek Pakande? Apakah kamu
masih meragukan diriku?” tanya suara itu.
“Bukti apa lagi bukti yang bisa kamu tunjukkan
padaku?” Nenek Pakande balik bertanya.
Mendengar pertanyaan itu, La Beddu segera
menjatuhkan salaga dan kura-kuranya secara
beruntun. Melihat kedua benda tersebut, Nenek
Pakande langsung lari tunggang langgang
karena ketakutan. Ia mengira kedua benda
tersebut adalah sisir dan kutu milik raksasa itu.
Begitu ia melewati pintu Sao Raja , kakinya
menginjak belut yang diletakkan di tempat itu
hingga terpeleset dan akhirnya terjatuh
berguling-guling di tangga. Saat sampai di
tanah, kepalanya terbentur pada batu besar
yang sudah disiapkan di depan tangga.
Meskipun terluka parah, Nenek Pakande masih
mampu berdiri dan melarikan diri entah ke
mana. Namun, sebelum meninggalkan negeri itu,
ia sempat berpesan kepada seluruh warga
bahwa kelak ia akan kembali untuk memangsa
anak-anak mereka. Oleh sebab itulah, hingga
kini, masyarakat Soppeng sering menggunakan
cerita ini untuk menakut-nakuti anak-anak
mereka agar tidak berkeliaran di luar di rumah
ketika hari sudah gelap.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Once upon a time, in the area of South Sulawesi, there is acountry named Soppeng. Inhabitants of the landIt's always living the serene, peaceful, andprosper. Their main livelihoodis farming. Every day they work inrice with quiet and peaceful heart.At one time, an atmosphere of calm and peaceis suddenly disturbed by the arrival ofStealth figure named Granny Pakande. Hecome to the country prey tomade santapannya. Stealth's grandmothervery fond of eating the flesh of children.Therefore, the children have always beenincarannya. Typically, Granny Pakande beginswandering around looking for prey when the day beginsdark.On one afternoon, when it was getting dark, dayGranny Pakande saw a little boyare engrossed playing in his yard.The boy's errant son included. Already berkali-times are advised by her parents in order to immediatelyenter into, but it was still funplaying alone. When the atmosphere inbeyond that, the opportunity is not being light-minded disia-neglect by Granny Pakande. He sooncatch that kid and then take it away.A few moments later, the mother of confusionlooking for his son. He's been looking aroundthe House but never found it."Tolooong [...] tolooong ... ... ... ... my son is gone!" criedthe mother was frantic.Hear the sound of shouts, the neighborsunison tumbled out of the House andswarmed the mother."What happened to the child's mother?" askedone of the residents."My son, my son......, my son is gone," repliedthe mother sadly."Lost as to where the child's mother?" asked again the citizens ofit."I dunno, Sir!" said the mother with the confused,"He suddenly just disappear without leavingthe slightest trace. Last, I left itbriefly into the House when she is engrossedplay alone in the yard of the House. When Iback to invite him into thethe House, he's not there, "he explained.After hearing the explanation, thecitizens flock looking for the boy. They've been looking up everywhere, buthas not yet found it. Because the nightalready late, finally to the residentsstop the search. On the nextday, as the sun began to appear on the horizonEast, they resume the search,but the result remains nil.The next night, similar eventsback happens. This time, a baby whobecome a victim. The baby was missing at the time of the secondher parents were asleep. Bothsuch events really make fretthe whole citizenry. Parents cannot beto sleep at night because of the need to maintaintheir children.Look at the situation, the shamans in the countrySoppeng soon find out who the kidnappersthe mysterious thing. With the science that is owned,they finally managed to figure it out. Newsthen they tellall the citizens that the perpetrators of the abductionis Granny Pakande. What a surprisethroughout the hearing as citizensthey are highly familiar character or behaviorGranny Pakande."Hi, Granny Pakande It wasnt aStealth sakti mandraguna? "askeda citizen."Yeah, right. He is very milky and not aany man who can afforddefeat him. He's just afraid ofa giant figure named King Bangkung bridgePitu Reppa Rawo Ale. However, the Giants were alreadynever again heard the newsits existence, "explained one of the shaman."Thus, what can we do?" askedalso an other with bewilderment.None of the answer. Theythe confusion of dealing with that issue. Inamid the confusion, athe young man who sat the back suddenlylift up the talk. The young man was named La Beddu.He was a clever young man."Sorry, the attendees! Perkenankanlah Ito convey something. I have had aa way to destroy GrandmotherPakande, "said the young man.For a moment, the atmosphere of the meeting was to besilence. All views and his desire tothe young man. Most of the citizenslook at him with hopeful. However,not a few of them looked at himwith a look that is demeaning."Hi, La Beddu. How can your waybeating Grandma Pakande? She Ain'tvery Milky, while you yourself justan ordinary young man who does not have magical poweraltogether? "asked one of the residents.La Beddu just smiled, then replied:the question with ease."Not forever magical power that must be combatedwith the divine power of all, "said La Beddu.All residents were stunned. After that, La Bedduexplain that one – one way toGranny Pakande's beatingenuity."Put it this way, brothers and sisters," she continued, "weall already know that Grandma Pakande onlyafraid of the giant King Bangkung bridge PituReppa Rawo Ale. Therefore, I willphishing websites impersonate-Pakande with Grandmapretending to be a giant like that, "explained LaBeddu.Hearing that, citizens are increasinglyconfused. Moreover, when La Beddu requestto the citizens to prepare for each of theone fruit of salaga (rake), one bucketfoam SOAP, one tail of the turtles and eels,a single sheet of bamboo it is dry skin,and a large stone."For what it's La salaga Beddu? Isn't ItYet the planting season now? "asked acitizens with confused."Never mind, Pak's father hadn't too.Many ask. We see only the result later.That is important now is to search for allobjects and animals that I mentioned earlierthen collect it in my house. NantilahI explained everything, "said La Beddu.Without much tanya again, citizens soonexecuting request La Beddu. There is thewent looking for eel in rice fields, and otherslook for turtles in the river. A portion of thethe other is busy making salaga and preparefoam SOAP one bucket, a large stone, as well asskin of bamboo shoots. After getting everythingrequired, the residents immediately brought it toHome La Beddu."Hi, La Beddu! Explain to usregarding the intent and objectives of alland this beast! "urges the leaders of the community.La Beddu was then explained thatsalaga which resemble the comb, foamSOAP-like saliva, and turtlea turtle that resembles a human head lice it would beused to trick Granny Pakande.By showing these objects,Grandma Pakande would have thought of it all isthe King owned Bangkung bridge Pitu Reppa Rawo Ale.In the meantime, the bamboo shoot skinsimilar to the trumpet is to be used forturn up the sound so that it resembles thethe giant's voice. As for eels and large stonethe individual will be placed on thefront door and in front of the stairs.After that, together with the citizens of La Beddusoon devised a stratagem. Two citizensappointed who will each serveput the eels in front of the door and a large stonein front of the stairs.When it was getting dark, La Beddu soon riseup the attic Sao King [1] to hideWhile carrying salaga, foam SOAP, turtleTurtle skin, and bamboo shoots. In the meantime, bothresidents who have been given the task of hiding indown under Sao King. Once everything is ready,the citizens began trapping Grandmother Pakandewith interlocking doors of their homesmeetings without the slightest explanation.Unless the door is opened, the King of Sao width and inIt turned on a lamp. In addition,a baby was also placed in the roomas bait to trap Granny Pakandein order to enter into the King of the Sao.Soon, then, Grandma Pakande elsethe King came to Sao. Without payingthe slightest suspicion, she steppedslowly climbed the stairs of Sao Kingone by one. While in front of the door,the senses of smell directly feel the smellbabies are very intense. Stealth's grandmotherany direct entry into the Sao of the King. Onthat's when, the two citizens who hide indown under King immediately implement Saotheir task then go back to wherepersembunyianya unbeknownst to GrandmaPakande.When Pakande was about to approach the baby's grandmotherinside the room, suddenlyhis pace stalled by loud noises thatrebuked him."Hi, Grandma Pakande! Do you want to comeHere, ha? "That voice is not another voice La Bedduusing the skin of bamboo shoots above the attic.However, Grandma Pakande did not know itit."Who is that Sound?" asked Grandma Pakandewith shock."I am the giant King Bangkung bridge Pitu ReppaRawo Ale. HA ... ha ... ha ...! "replied the voiceWhile laughing out loud.Heard that answer, Grandma Pakande startfear. However, he was not yet sure if itis the voice of the Giants."What the evidence if you are the KingBangkung Bridge Pitu Reppa Rawo Ale? "La Beddu is on top of the attic right awaySOAP foam shedding from the embernya rightin front Of Pakande. What a surprisewomen's stealth because it thought the foamthe SOAP is the giant's saliva."How, Grandma Pakande? Are youstill doubting me? "asked the voice."Evidence of what more proof could you show meto me? " Grandma Pakande asked back.Hear that question, La Beddu soonsalaga and dropping a turtle are leaststreak. See both of those things, GrandmaDirect Pakande fled riding langgangbecause of fear. He thought that the second objectflea combs and is owned by the giant.So he went through the door of the King, his legs Saostep on the eel put in place ituntil finally slipped and fellrolling around on the steps. Upon arriving aton the ground, his head banged on Boulderalready prepared in front of the stairs.Although severely wounded, Grandma Pakande stillable to stand up and fled either towhere. However, before leaving the country,He was given to all citizensthat someday he will return to prey ontheir children. Because of that, untilnow, people often use SoppengThis story to scare kidsthey are not hanging around outside the homeWhen the day is dark.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 3:[Salinan]
Disalin!
二alkisah,来到南苏拉威西艾达一个是杨记者soppeng
。人活着是ITU上
tenteram,大麦,Dan
公司。他们是玛塔pencaharian
金氏公司。哈里他们都着我们二
田边用,要在的时候,丹大麦。
suasana,要丹达迈
TIBA在这题跋terusik kedatangan
sesosok siluman nenek pakande报道。IA
大唐克是ITU寻求mangsa
santapannya,放在。nenek siluman ITU
了苏卡menyantap大庆
阿纳阿纳。就因为ITU,阿纳阿纳selalu
incarannya作。biasanya,nenek pakande
berkeliaran mangsa而寻求的时候哈瑞Mulai

之中。在,疮,二SAAT Hari而之中,看见一个小
nenek pakande阿纳
asyik玩拉米,二rumahnya
赛事。阿纳阿纳bandel ITU包含。berkali
dinasehati了-卡利在猩猩tuanya琼脂塞盖拉
往里进,但是,我一个,玩拉米asyik
。时候二
sekitarnya suasana lengah kesempatan,ITU也disia -
siakan欧勒nenek pakande。IA塞盖拉
捉拿阿纳ITU就领他去。有两
,伊布kebingungan
寻求他,唱。IA已经有寻求二
大但泰达menemukannya
tolooong也。”…tolooong的…你不见不!“伊布teriak
ITU Panik。听见声音
teriakan ITU,对位tetangga
serentak berhamburan出大丹
mengerumuni IBU
ITU。”这是布洛芬,APA阳?“Tanya
Salah warga
一。“我,我,我不见不…………,“就,就ITU
IBU。
”不见不可法力是布洛芬?“Tanya,warga

ITU。“巴基斯坦entahlah!“就用布洛芬的ITU bingung
,直径“TIBA的题跋还不见不离开tanpa
jejak sedikit双关。塔迪奇,AKU meninggalkannya
sebentar克在大直径,两asyik
玩拉米自己地赛事。我回来的时候,往里进
mengajaknya
大,直径也会到艾达,”。就听见这
penjelasan,对位
warga beramai该公司寻求阿纳ITU。他们寻求了Mana Mana
hingga克,但在menemukannya
也。林嘉欣马拉姆
已经拿律,也对warga
menghentikan pencarian。Pada keesokan
又杀出乌富克tampak日头,而二
帖木儿,他们回来,但进一步pencarian,
hasilnya虚无。
PADA马拉姆berikutnya peristiwa serupa
回来,这。卡莉INI,一阳为八一
祭。八一ITU不见不地杀出两
tuanya tertidur lelap,猩猩。这两
peristiwa的义使迫使
warga全。你对人也能在夜间睡觉因为当哈里
menjaga
阿纳阿纳他们。看见这
仍,对杜昆迪森美
soppeng塞盖拉寻求知道谁penculik
杨misterius ITU。用自然杨dimiliki
berhasil mengetahuinya,总之他们。随后,他们这会讯
sampaikan
warga pelaku penculikan都是ITU
nenek pakande是。betapa terkejutnya
warga听见了这因为他们认识了KABAR
watak或perilaku
nenek pakande
。”海,这nenek pakande
siluman ITU一阳公司mandraguna?“Tanya
warga
一。“雅,义。这力量丹德一
直径biasa杨MAMPU
mengalahkannya双关语的人。DIA韩亚惧怕,
sesosok罗刹杨记者拉贾bangkung
皮图REPPA rawo麦酒。但,也就到了罗刹ITU
pernah terdengar KABAR
keberadaannya,”萨拉一地杜昆
lantas,APA。”杨在北什么?“Tanya
普拉一warga bingung
德等用。一个双关warga杨回答。他们
kebingungan menghadapi masalah ITU。二
kebingungan这会中,一块坐阵
杨木栅题跋题跋
angkat说话。ITU报道洛杉矶beddu阵。阵
IA杨cerdik
“MAAF,对位hadirin!perkenankanlah小夜
,将所。我有一个卡拉,
membinasakan nenek
pakande”形阵,ITU。
sejenak suasana pertemuan,ITU为
宁。pandangan tertuju
阵都向ITU。在达日warga
memandangnya,抽了。但,从他们阳德sedikit
memandangnya
pandangan merendahkan
,杨。“海,洛杉矶beddu。这是比萨
caramu mengalahkan nenek pakande?这人的力量,而在DIA
,你们自己也有阳阵垣
biasa kesaktian
大人的?“Tanya Salah warga
一。洛杉矶beddu韩亚tersenyum,拉鲁回答
pertanyaan ITU
”也要用。永远kesaktian ITU哈鲁斯dilawan
kesaktian,普拉,“卡塔洛杉矶beddu
warga tercengang都。到了ITU,洛杉矶beddu
menjelaskan,one one卡拉,
mengalahkan nenek pakande是
kecerdikan
。”begini,弟兄们,”“喜多
lanjutnya,都已经晓得nenek pakande韩亚
惧怕,罗刹王bangkung皮图
REPPA rawo麦酒。因为我要在ITU,
mengelabui nenek pakande berpura
真性中一样,——罗刹ITU,”地洛杉矶
beddu。
听见penjelasan ITU,对位warga semakin
bingung。的时候,洛杉矶apalagi beddu求
warga,menyiapkan Masing -
Masing一个大型的萨拉加(加鲁),one恩伯
布萨的手,one ekor库拉库拉丹黄鳝,
lembar库立rebung杨已经饱和了,但一个大

拔都。”,APA萨拉加ITU洛杉矶beddu?这在如今在
tanam?“Tanya一
warga,bingung
sudahlah,白。”。也太有谭雅
Bapak美国陆军医院。北南堤hasilnya
lihat萨亚。最重要的是寻求杨现在都奔达丹兽杨小夜
sebutkan塔迪奇
拉鲁mengumpulkannya家里面我。nantilah
Saya jelaskan这,”洛杉矶beddu
tanpa ujar。有Tanya了,帕拉warga塞盖拉
melaksanakan permintaan洛杉矶beddu。艾达杨
去寻求黄鳝二田边,艾达普拉杨
库拉库拉堤河寻求。躺在杨
sibuk使萨拉加丹menyiapkan
布萨用一个灰烬,一个都大,舒达
库立rebung。就得一切杨
交易市场环境,对warga
领他克在洛杉矶beddu
。”海,洛杉矶beddu!jelaskanlah,卡米
至于马克苏德tujuan达日丹都班达
丹兽INI!“以洛杉矶beddu
desak首领。双关语,是杨bentuknya menjelaskan
萨拉加menyerupai sisir,布萨
menyerupai ludah手阳空气,但库拉-
库拉杨menyerupai库图人必短语,ITU
mengelabui nenek pakande
和奔达奔达这帖,
nenek pakande要国阵都是ITU
拉贾bangkung皮图REPPA rawo ALE为业之地。彼得
ITU,库立rebung杨bentuknya
mirip terompet ITU要短语,
menggelegarkan suaranya menyerupai
使声音罗刹ITU。adapun黄鳝丹巴图
各人要大这二
diletakkan在,丹在坦加语。
了ITU,洛杉矶beddu warga
与对位menyusun siasat环境。DUA猩猩warga
ditunjuk杨各人要按bertugas
黄鳝在,丹巴图大臣
在坦加语。而时候哈瑞
之中,洛杉矶beddu塞盖拉奈克
克ATAS loteng骚王[ 1 ],带着bersembunyi
萨拉加,布萨手,库拉-
库拉,丹库立rebung。而在ITU,两
warga杨,二
diberi tugas bersembunyi在科隆骚王。就这响亮的耳光,而对位warga
menjebak nenek pakande
mengunci,卡拉,他们家
rapat rapat tanpa penerangan sedikit双关。
kecuali骚拉贾,pintunya dibuka巴耶利峇丹堤
dinyalakan pelita里头的一。除了ITU,八一diletakkan
一也在卡马尔
为umpan menjebak nenek pakande
琼脂,进克在圣保罗拉贾
德berapa喇嘛,这,nenek pakande双关
mendatangi骚王这。tanpa menaruh
拉萨curiga sedikit双关,IA melangkah
perlahan阿拉汉menaiki阿纳坦加语骚拉贾
饱和每一个。系统在在上,英德拉penciumannya
性有BAU
八一menyengat杨的人。nenek siluman ITU
双关性进往里骚王。在这两warga
杀出,杨二
bersembunyi在科隆骚拉贾塞盖拉melaksanakan
tugas他们就可在拉鲁
persembunyianya tanpa sepengetahuan nenek
pakande
nenek pakande mendekati。时候要八一
杨艾达在卡玛,TIBA TIBA
langkahnya terhenti欧勒keras
menegurnya
杨的声音。“海,nenek pakande!茅APA你们大唐
蹴鞠,哈?“声音都是声音在ITU
洛杉矶beddu
杨使用库立rebung DI ATAS loteng
nenek pakande也。但,原哈尔

ITU。”那声音ITU?“Tanya nenek pakande
terkejut
用。“我是罗刹王bangkung皮图REPPA
rawo麦酒。哈…哈…哈…!”的声音就ITU
Seraya tertawa terbahak bahak
。听见jawaban ITU,nenek pakande Mulai
ketakutan。但,IA在雅金吉卡ITU
是罗刹这
声音。“你若是APA buktinya拉贾
bangkung皮图REPPA rawo啤酒?“在洛杉矶beddu
杨迪ATAS loteng塞盖拉
menumpahkan布萨用达日embernya正确
在nenek pakande。愿,因为国阵ITU terkejutnya
siluman布萨
手这是空气ludah罗刹ITU
”。这,nenek pakande?
meragukan diriku么你们了?“Tanya的声音ITU
。“就如你们杨bukti APA bukti tunjukkan
在?“这nenek pakande回乡。听见
pertanyaan ITU,洛杉矶beddu塞盖拉
向萨拉加丹库拉kuranya
beruntun人。看见这两本达,nenek
pakande性拉里tunggang
林嘉欣ketakutan龙感。这是国阵和IA班达
sisir丹虱为业之地罗刹ITU。
begitu IA上,骚王,脚
menginjak黄鳝杨diletakkan迪在ITU
hingga terpeleset丹terjatuh
berguling牯岭二坦加语也。目前,二
地,头都大了在杨terbentur
disiapkan在坦加语。
meskipun terluka parah,nenek pakande
能站了,柯丹melarikan entah
法力。但,在下是ITU,
IA sempat berpesan warga
,全我们将要回来,IA memangsa
阿纳阿纳他们。就因为他们罪恶,hingga
Kini,以提供使用INI,谢莉妲soppeng
menakut nakuti阿纳阿纳
琼脂berkeliaran di Luar也他们家里面的时候哈瑞
之中了。
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: