Developing medical tools to counter

Developing medical tools to counter bioweapons threats requires thorough knowledge of these microbes and the human immune system's response to them. In this field, the NIAID has placed a major emphasis on generating information on the genetic make-up of agents coupled with knowledge in biochemistry, microbiology and immunology. Genomic information also used to make rapid diagnostic tests, antimicrobial therapies, and new vaccines. In 2004, for category A biological agents procurement, BioShield was established which is a governmentfunded initiative that provide funds and spur private sector research (Cohen, 2011).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mengembangkan alat-alat medis untuk counter ancaman bioweapons membutuhkan pengetahuan menyeluruh mikroba ini dan respon sistem kekebalan tubuh manusia untuk mereka. Dalam bidang ini, NIAID telah menempatkan penekanan utama pada menghasilkan informasi genetik make-up agen digabungkan dengan pengetahuan dalam biokimia, mikrobiologi dan Imunologi. Genom informasi juga digunakan untuk membuat tes diagnostik cepat, terapi antimikroba dan vaksin baru. Pada tahun 2004, untuk kategori A Agensia hayati pengadaan, BioShield didirikan yang merupakan inisiatif governmentfunded yang menyediakan dana dan mendorong penelitian sektor swasta (Cohen, 2011).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mengembangkan alat medis untuk melawan bioweapons ancaman membutuhkan pengetahuan menyeluruh mikroba ini dan respon sistem kekebalan tubuh manusia untuk mereka. Dalam bidang ini, NIAID telah menempatkan penekanan utama pada menghasilkan informasi tentang genetik make-up dari agen ditambah dengan pengetahuan dalam biokimia, mikrobiologi dan imunologi. informasi genomik juga digunakan untuk membuat tes cepat diagnostik, terapi antimikroba, dan vaksin baru. Pada tahun 2004, untuk kategori A pengadaan agen biologis, BioShield didirikan yang merupakan inisiatif governmentfunded yang menyediakan dana dan memacu penelitian swasta (Cohen, 2011).