The main cause of bioterrorism is t

The main cause of bioterrorism is the globalization and the population growth that ultimately increases mass migration thereby accelerating commerce and travel. Approximately 1.8 million airline passengers cross international borders daily, that lead to a free route of radiating infectious biological materials around the world within hours (Drexler, 2010). Poverty is also intimately connected to bioterrorism which is increasing continuously with the climate change, population growth as well as agricultural ill policies (Reuveny, 2007). Growth of slums at the outskirts of developed cities is the origin of infectious diseases as these habitats lack clean water, proper sanitation and education. Some of these diseases are due to dangerous pathogens that are the subject of legitimate study in government, academic, and industry labs thereby easily accessible for the terrorist. Other climatic changes such as water scarcity, land degradation, droughts, deforestation, floods, storms and famines also hamper agriculture and trigger more migrations which lead to the hostile atmosphere (Meinhart, 2005). Some anti-social elements use this atmosphere for malevolent bioweapons production as pathogens genomic data is easily available either on the internet and open scientific literature or through legitimate research laboratories and pharmaceutical manufacturing sites.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penyebab utama dari bioterorisme adalah globalisasi dan pertumbuhan penduduk yang pada akhirnya meningkatkan migrasi massa sehingga mempercepat perdagangan dan perjalanan. Sekitar 1,8 juta penumpang maskapai penerbangan menyeberangi perbatasan internasional setiap hari, yang mengarah ke rute gratis memancar bahan-bahan biologis yang menular di seluruh dunia dalam jam (Drexler, 2010). Kemiskinan juga erat terhubung ke bioterorisme yang meningkat secara terus-menerus dengan perubahan iklim, pertumbuhan penduduk serta kebijakan sakit pertanian (Reuveny, 2007). Pertumbuhan kumuh di pinggiran kota yang berkembang adalah asal-usul penyakit menular seperti habitat ini kurangnya air bersih, sanitasi yang memadai dan pendidikan. Beberapa penyakit ini adalah karena berbahaya patogen yang subjek studi sah di pemerintah, akademisi dan industri labs sehingga mudah diakses teroris. Perubahan iklim lain seperti kelangkaan air, tanah degradasi, kekeringan, deforestasi, banjir, badai dan kelaparan juga menghambat pertanian dan memicu migrasi lain yang menyebabkan suasana bermusuhan (Meinhart, 2005). Beberapa unsur-unsur anti-sosial menggunakan suasana ini untuk produksi bioweapons jahat sebagai patogen genom data dengan mudah tersedia di internet dan literatur ilmiah yang terbuka atau melalui laboratorium penelitian sah dan farmasi manufaktur situs.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penyebab utama dari bioterorisme adalah globalisasi dan pertumbuhan penduduk yang pada akhirnya meningkatkan migrasi massal sehingga mempercepat perdagangan dan wisata. Sekitar 1,8 juta penumpang maskapai melintasi perbatasan internasional setiap hari, yang mengarah ke rute bebas dari radiasi bahan biologis menular di seluruh dunia dalam waktu jam (Drexler, 2010). Kemiskinan juga terkait erat dengan bioterorisme yang meningkat terus menerus dengan perubahan iklim, pertumbuhan penduduk serta kebijakan sakit pertanian (Reuveny, 2007). Pertumbuhan kumuh di pinggiran kota dikembangkan adalah asal penyakit menular sebagai habitat ini kekurangan air bersih, sanitasi dan pendidikan. Beberapa penyakit ini disebabkan oleh patogen berbahaya yang merupakan subjek studi yang sah dalam pemerintahan, laboratorium akademik, dan industri sehingga mudah diakses untuk teroris. Perubahan iklim lain seperti kelangkaan air, degradasi lahan, kekeringan, penggundulan hutan, banjir, badai dan kelaparan juga menghambat pertanian dan memicu lebih migrasi yang mengarah pada suasana bermusuhan (Meinhart, 2005). Beberapa elemen anti-sosial menggunakan suasana ini untuk produksi bioweapons jahat sebagai patogen data genom mudah tersedia di internet dan literatur ilmiah terbuka atau melalui laboratorium penelitian yang sah dan situs manufaktur farmasi.