His grasp on my wrist tightened,cau

His grasp on my wrist tightened,
causing me to wince a bit. “You
know damn well how I feel about
you,” he ground out through his
teeth. I pulled my wrist away and
trudged back to my room. I’d be
lying if I didn’t feel a bit guilty but
hey, he started it. I closed my door
and locked it, unwilling to hear any
more. I fell back onto my bed with a
heavy sigh. Maybe I shouldn’t have
been so harsh.
I picked up my phone to shoot
Woohyun an apologetic text. It
wasn’t a good idea to get another
person involved in my lover’s
quarrel. After I hit send, I put my
phone on the night stand, leaving it
on silent so I could take a short nap
without disturbance. I pulled up my
blanket to my nose, shutting my
eyes. My body started to succumb to
the fatigue and it wasn’t long before
I fell asleep.
~~
I felt something sharp dig into my
wrists. The discomfort awoke me
from my slumber and when I opened
my eyes I saw a masked person
hovering over me. As I opened my
mouth to protest, he pushed a knife
near my neck. “Don’t you dare
scream. Just do as I say and nothing
bad will happen,” he muttered in a
low voice. I simply nodded, too
shocked to form an appropriate
response.
Countless questions ran through my
mind. How did he get in here?
Didn’t anyone notice him? Who is
he? What is he going to do to me?
Where’s Sungyeol?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Genggamannya di pergelangan tangan saya mengencang,
menyebabkan aku meringis sedikit. "Anda
tahu betul bagaimana perasaanku
Anda," ia tanah melalui
gigi. Aku menarik pergelangan kaki dan
pulang kembali ke kamarku. Saya akan
berbohong jika saya tidak merasa sedikit bersalah tetapi
Hei, dia memulai pertandingan itu. Aku menutup pintu saya
dan dikunci dalamnya, tidak mau mendengar
lain. Aku jatuh kembali ke tempat tidur saya dengan
mendesah berat. Mungkin saya seharusnya tidak mempunyai
telah begitu keras.
aku mengambil telepon saya untuk menembak
Woohyun teks apologetik. Itu
wasn't ide yang baik untuk mendapatkan lain
orang terlibat dalam kekasih saya
pertengkaran. Setelah aku memukul kirim, aku meletakkan saya
telepon pada malam berdiri, meninggalkannya
pada diam sehingga aku bisa mengambil tidur siang singkat
tanpa gangguan. Saya berhenti saya
selimut ke hidung saya, menutup saya
mata. Tubuh saya mulai mengalah
kelelahan dan ia tidak lama sebelum
Aku tertidur.
~ ~
aku merasa sesuatu tajam menggali saya
pergelangan tangan. Ketidaknyamanan terbangun saya
dari tidur saya dan ketika saya membuka
mataku, aku melihat seseorang bertopeng
melayang di atas saya. Ketika saya membuka saya
mulut untuk protes, ia mendorong pisau
dekat leher saya. "Jangan berani
menjerit. Hanya melakukan seperti yang saya katakan dan tidak ada
buruk akan terjadi, "ia bergumam di
rendah suara. Aku hanya mengangguk, terlalu
terkejut untuk membentuk sesuai
respon.
Pertanyaan-pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya berlari melalui saya
pikiran. Bagaimana dia mendapatkan di sini?
Didn't yang siapa pun melihat dia? Yang
dia? Apa yang akan ia lakukan untuk saya?
mana adalah Sungyeol?