As witnessed on many occasions prev

As witnessed on many occasions previously, a sharp sell-off in global equity markets helped to bolster the Japanese yen, with USD/JPY briefly spiralling below 116.10 on 24 August, from above 124 only the week before.

The pair is likely to perceive higher implied volatility close to 10.65% of 1W ATM contracts (highest amongst the lot), the most noticeable point is delta risk reversal of ATM contracts of 1 week expiries is edging up in negative values, this would signal us that bearish sentiments are intensifying in short term.

From the above table, we can observe that 1 week contacts have reduced implied volatilities after the much awaited last week's fed's meet which did not evidence any change in its rate policy, delta risk reversal for USDJPY is still highest negative values among entire G7 currency pool, this would mean that market sentiments for this pair have been bearish for this pair.

External developments and market volatility represent the key drivers for the yen in the near term, with China and the timing of the first rate hike in the US considered the two main influences.

Meanwhile, the domestic economic situation remains disappointing, supporting the case for continuing massive monetary stimulus to combat entrenched deflationary pressures. The economy contracted by 0.3% in Q2, leaving open the prospect of the BoJ adding to its easing measures, possibly as soon as next month. This will keep fundamental downward pressure on the yen, particularly against currencies where monetary tightening is soon expected.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Seperti yang disaksikan pada banyak kesempatan sebelumnya, tajam menjual-off di pasar saham global membantu untuk meningkatkan yen Jepang, dengan USD/JPY sebentar terhadap di bawah 116.10 pada 24 Agustus, dari 124 hanya seminggu sebelum.Pasangan adalah mungkin untuk memahami lebih tinggi volatilitas tersirat yang dekat dengan 10,65% dari 1W ATM kontrak (tertinggi di antara banyak), titik yang paling mencolok adalah delta risiko pembalikan dari kontrak ATM expiries 1 minggu merayap ke dalam nilai-nilai negatif, ini akan sinyal bahwa sentimen bearish mengintensifkan dalam jangka pendek.Dari tabel diatas, kita dapat mengamati bahwa 1 minggu kontak telah mengurangi tersirat volatilities setelah banyak ditunggu minggu di makan yang memenuhi yang tidak bukti adanya perubahan dalam kebijakan tingkat, delta risiko pembalikan untuk USDJPY nilai negatif masih tertinggi di antara seluruh G7 mata uang kolam, ini berarti bahwa sentimen pasar untuk pasangan ini telah bearish untuk pasangan ini.Perkembangan eksternal dan mewakili volatilitas pasar driver kunci untuk yen dalam waktu dekat, dengan Cina dan waktu tingkat pertama mendaki di AS dianggap sebagai pengaruh utama dua.Sementara itu, situasi ekonomi domestik tetap mengecewakan, mendukung kasus untuk melanjutkan stimulus besar-besaran moneter untuk memerangi berurat deflasi tekanan. Ekonomi dikontrak oleh 0,3% Q2, meninggalkan terbuka prospek BOJ menambahkan ke langkah-langkah yang mengurangi, mungkin segera bulan depan. Ini akan menjaga mendasar ke bawah tekanan pada yen, terutama terhadap mata uang mana pengetatan moneter segera diharapkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seperti disaksikan pada banyak kesempatan sebelumnya, sell-off tajam di pasar ekuitas global membantu untuk meningkatkan yen Jepang, dengan USD / JPY singkat spiral bawah 116,10 pada 24 Agustus, dari atas 124 hanya seminggu sebelum. Pasangan ini cenderung untuk merasakan lebih tinggi tersirat volatilitas dekat dengan 10,65% dari kontrak 1W ATM (tertinggi di antara banyak orang), titik paling nyata adalah pembalikan risiko delta kontrak ATM dari 1 minggu expiries merayap di nilai negatif, ini akan menandakan bahwa sentimen bearish sedang mengintensifkan singkatnya Istilah. Dari tabel di atas, kita dapat mengamati bahwa 1 minggu kontak telah mengurangi volatilitas tersirat setelah bertemu minggu lalu banyak ditunggu ini makan ini yang tidak bukti perubahan dalam kebijakan suku bunga, risiko pembalikan delta untuk USDJPY masih nilai negatif tertinggi di antara seluruh G7 kolam mata uang, ini akan berarti bahwa sentimen pasar untuk pasangan ini telah bearish untuk pasangan ini. perkembangan eksternal dan volatilitas pasar mewakili pendorong utama untuk yen dalam waktu dekat, dengan China dan waktu kenaikan suku bunga pertama di AS dianggap dua pengaruh utama. Sementara itu, situasi ekonomi domestik tetap mengecewakan, mendukung kasus untuk melanjutkan stimulus moneter besar-besaran untuk memerangi tekanan deflasi bercokol. Ekonomi kontraksi 0,3% di Q2, meninggalkan terbuka prospek BoJ menambah langkah-langkah pelonggaran, mungkin secepat bulan depan. Ini akan menjaga tekanan ke bawah mendasar pada yen, terutama terhadap mata uang mana pengetatan moneter segera diharapkan.