You're from Seoul?" Yoochun nods, g

You're from Seoul?" Yoochun nods, grin wide.
Kwangmin is in a rocker, eyes open. He looks even tinier in the rocker, sleeves over his fist.
Yunho watches how Changmin can't seem to look away from either his wife or his child. It gives
him a warm feeling but fills him up with envy at the same time.
Jaejoong makes a motion of shooting himself as the couple continues to share affectionate looks
and Yunho rolls his eyes at Jaejoong before standing, moving to the door. "I think I'm going to
go home."
Yoochun jumps up, pouting. "Wait, can I walk him out?"
Changmin makes a disturbed face. "Why?"
Yoochun thinks before pointing up. "He's interesting."
"It's Jaejoong, right?" Yoochun asks once they're out the building. "you two are kind of in a spat,
right?"
Yunho blinks, heart pounding. "W-What?!

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Anda dari seoul? "mengangguk yoochun, tersenyum lebar.
Kwangmin adalah di kursi goyang, mata terbuka. ia terlihat lebih mungil di kursi goyang, lengan atas tinjunya.
Yunho jam tangan bagaimana Changmin tidak bisa berpaling dari baik istri atau anaknya. memberikan
dia perasaan hangat tapi mengisi dia dengan iri pada saat yang sama.
Jaejoong membuat gerakan menembak dirinya sendiri bersama pasangan terus berbagi penampilan sayang
dan Yunho memutar matanya pada Jaejoong sebelum berdiri, pindah ke pintu. "Saya pikir saya akan pulang
."
Yoochun melompat, cemberut. "Tunggu, saya bisa berjalan dia keluar?"
Changmin membuat wajah terganggu. "Mengapa?"
Yoochun berpikir sebelum mengarah ke atas. "Dia menarik."
"Itu Jaejoong, kan?" yoochun bertanya begitu mereka keluar gedung. "Kalian berdua adalah jenis dalam bertengkar,
kan?"
Yunho berkedip, jantung berdebar-debar."W-apa?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kau dari Seoul?" Yoochun nods, senyum lebar.
Kwangmin dalam seorang rocker, mata terbuka. Dia tampak bahkan tinier di rocker, lengan atas kepalan.
Yunho watches bagaimana Changmin tidak bisa melihat dari istrinya atau anak-Nya. Memberikan
dia perasaan hangat tetapi mengisi dia dengan iri pada waktu sama.
Jaejoong membuat gerakan menembak dirinya sebagai pasangan terus berbagi kasih sayang terlihat
dan Yunho gulungan matanya di Jaejoong sebelum berdiri, pindah ke pintu. "Saya pikir saya akan
pulang."
Yoochun melompat, cemberut. "Tunggu, dapat saya berjalan dia?"
Changmin membuat wajah terganggu. "Kenapa?"
Yoochun berpikir sebelum menunjuk ke atas. "Ia menarik."
"It's Jaejoong, kanan?" Yoochun meminta setelah mereka berada di luar gedung. "Engkaulah dua jenis dalam meludah,
benar?"
Yunho berkedip, jantung berdebar-debar. "W-apa?