You slut! Just like a whore! The on

You slut! Just like a whore! The one fucking time I look away and you immediately go off with
the next fucking guy, a married one at that! You whore! How can you take my feelings for you for
granted like this? Huh, Yunho? Huh?!" Jaejoong leans close, pushing Yunho by his forehead. "I
no long want anything to do with someone like you."
Yunho's expressions begins to crumble and he runs out the apartment, tears pouring down his
face and for once, he knows Jaejoong's not following behind him.
Not that the man ever has before.
Jaejoong swallows as he knocks at the door Yunho and Yoochun just went through. "Go away,
Jaejoong." A voice hisses and Jaejoong knocks harder. "Let me speak to Yunho! This is has
nothing to do with you, Yoochun!"
The door flies open and Yunho's there, tears sliding down his face. "What? Are you going to call
me a slut again? A whore?" he wipes his face. "How could you not fucking notice my eyes always
on you?! Because you were worried about fucking Changmin! Who do you fucking think is being
taken for granted? Huh, Jaejoong? HUH?!" Jaejoong stays silent, not even sure what to say and
Yunho snorts, rolling his eyes. "That's what I fucking thought." He spits before he slams the
door.Changmin looks up when Jaejoong walks in. "You okay?"
Jaejoong chews on his bottom lip as he moves to the door. "I'm going to go home; I think that's
the best thing to do."
Changmin nods, walking him to the door. "I'm not best at these things but Jaejoong…" the man
looks up at his name, eyes showing just how pathetic he feels. "If you want that kid, you better
fucking let it be known."
Jaejoong looks at Changmin for a moment before walking out the door. He wonders for a
moment, if Changmin didn't want his son.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Anda pelacur! seperti pelacur! satu sialan kali saya berpaling dan Anda segera pergi dengan
berikutnya sialan pria, yang menikah pada saat itu! Anda pelacur! bagaimana Anda dapat mengambil perasaan saya untuk Anda
diberikan seperti ini? ya, Yunho? ya? "Jaejoong bersandar dekat, mendorong Yunho dengan dahinya." i
tidak lama ingin ada hubungannya dengan orang seperti Anda. "
ekspresi Yunho yang mulai runtuh dan ia berjalan keluar apartemen, air mata mengucur
wajahnya dan untuk sekali, dia tahu Jaejoong tidak mengikuti di belakangnya.
bukan bahwa orang itu pernah memiliki sebelumnya.
Jaejoong menelan saat ia mengetuk yunho pintu dan yoochun hanya pergi melalui. "Pergi,
Jaejoong." suara mendesis dan Jaejoong mengetuk lebih keras. "Biarkan aku berbicara dengan Yunho! Ini memiliki
tidak ada hubungannya dengan Anda,yoochun! "
pintu terbang terbuka dan Yunho ada, air mata meluncur di wajahnya." apa? Anda akan menelepon saya
pelacur lagi? pelacur? "ia menyeka wajahnya." bagaimana mungkin Anda tidak sialan melihat mata saya selalu
pada Anda? karena Anda khawatir tentang sialan Changmin! siapa yang Anda sialan berpikir sedang
diambil untuk diberikan? huh, Jaejoong? ya? "Jaejoong tetap diam, bahkan tidak yakin apa yang harus dikatakan dan
Yunho mendengus, memutar matanya. "Itulah yang sialan saya pikir." dia meludah sebelum ia membanting
door.changmin terlihat ketika Jaejoong berjalan masuk "Anda baik-baik saja?"
mengunyah Jaejoong pada bibir bawahnya saat ia bergerak ke pintu. "Aku akan pulang ke rumah, saya pikir itu
hal terbaik untuk dilakukan."
Changmin mengangguk, berjalan ke pintu. "Aku tidak terbaik dengan hal-hal ini, tapi Jaejoong ..." pria itu
mendongak namanya,mata menunjukkan betapa menyedihkan ia merasa. "Jika Anda ingin anak itu, Anda lebih baik
sialan nyatakanlah."
Jaejoong melihat Changmin sejenak sebelum berjalan keluar pintu. ia bertanya-tanya untuk
saat, jika Changmin tidak ingin anaknya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pelacur Anda! Seperti pelacur! Sialan satu kali saya melihat kaki dan Anda segera pergi dengan
sialan cowok berikutnya, yang menikah pada saat itu! Pelacur Anda! Bagaimana Anda dapat mengambil perasaan saya untuk Anda untuk
diberikan seperti ini? Ya, Yunho? Ya?!" Jaejoong bersandar dekat, mendorong Yunho oleh dahinya. "Saya
lama tidak ingin ada hubungannya dengan seseorang seperti Anda."
Yunho ekspresi mulai runtuh dan dia habis apartemen, air mata mengalir turun nya
wajah dan untuk sekali, ia tahu Jaejoong yang tidak mengikuti belakangnya.
bukan berarti orang yang pernah memiliki sebelum.
Jaejoong menelan karena ia mengetuk di pintu Yunho dan Yoochun hanya pergi melalui. "Pergi,
Jaejoong." Suara hisses dan Jaejoong mengetuk keras. "Biarkan aku berbicara kepada Yunho! Ini adalah memiliki
tidak ada hubungannya dengan Anda, Yoochun!"
Pintu lalat terbuka dan Yunho di sana, air mata yang meluncur menuruni mukanya. "Apa? Anda akan menelepon
saya seorang pelacur lagi? Pelacur?"dia menyeka wajah-nya. "Bagaimana bisa kalian tidak melihat mata saya selalu
pada Anda? Karena Anda khawatir tentang sialan Changmin! Yang Apakah Anda sialan berpikir sedang
diambil untuk diberikan? Ya, Jaejoong? YA?!" Jaejoong tetap diam, bahkan tidak yakin apa yang harus dikatakan dan
Yunho mendengus, memutar matanya. "Itu adalah apa yang aku fucking pikir." Dia meludah sebelum ia Slam
pintu.Changmin mendongak ketika Jaejoong berjalan in. "Anda Oke?"
Jaejoong mengunyah pada bibir bawah nya ketika ia bergerak ke pintu. "Aku akan pulang; Saya berpikir bahwa 's
hal terbaik untuk dilakukan. "
Changmin nods, berjalan dia ke pintu. "Aku tidak terbaik pada hal-hal ini tetapi Jaejoong..." orang
memandang nama-Nya, mata menampilkan Betapa menyedihkan perasaannya. "Jika Anda ingin anak itu, Anda lebih baik
sialan biarlah diketahui."
Jaejoong memandang Changmin sejenak sebelum berjalan keluar pintu. Dia bertanya-tanya untuk
saat, jika Changmin tidak ingin anaknya.