Changmin follows behind his friend

Changmin follows behind his friend in awe. He's not sure how long it's been since he's been in
Seoul but it honestly felt nice to be in his original home.
"You're hiding something?"
Changmin looks at Yunho before smirking. "You are too, because you're always the first to drink."
"Why would a single man need a two bedroom? You've been here a week and you're not moved
in yet."
Changmin hums. "I heard you throwing up earlier before we left. Which one is it?"
Yunho swallows. "W-what do you mean?"
Changmin nods at the laughing fools, holding hands as they skip along the city. "Junsu or
Jaejoong?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Changmin mengikuti di belakang temannya kagum. dia tidak yakin berapa lama sudah sejak dia berada di seoul
tapi jujur ​​merasa senang berada di rumah aslinya.
"kau menyembunyikan sesuatu?"
Changmin melihat yunho sebelum menyeringai. "Anda juga, karena kau selalu yang pertama untuk minum."
"Mengapa seorang pria lajang membutuhkan dua kamar tidur? Anda sudah di sini seminggu dan Anda tidak pindah
di belum."
Changmin berdengung."Aku dengar kau muntah awal sebelum kami pergi. Yang satu itu?"
Yunho menelan. "W-apa maksudmu?"
Changmin mengangguk pada orang bodoh tertawa, berpegangan tangan saat mereka melewatkan sepanjang kota. "Junsu atau
Jaejoong?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Changmin mengikuti di belakang temannya kagum. Ia tidak yakin berapa lama sudah sejak dia telah di
Seoul tapi jujur merasa senang berada di rumah asli nya.
"Kamu menyembunyikan sesuatu?"
Changmin memandang Yunho sebelum smirking. "Anda juga, karena Anda selalu pertama minum."
"Mengapa seorang pria lajang membutuhkan dua kamar tidur? Anda sudah di sini seminggu dan Anda tidak bergerak
di belum. "
Changmin hums. "Saya mendengar Anda muntah sebelumnya sebelum kami pergi. Yang satu itu?"
Yunho menelan. "W-apa maksudmu?"
Changmin mengangguk di bodoh tertawa, memegang tangan seperti mereka melewatkan sepanjang kota. "Junsu atau
Jaejoong?