Changmin opens the door to see Yunh

Changmin opens the door to see Yunho alone. "Yoochun went to check on Kwangmin?" Changmin
nods as he goes to sit beside Yunho. "Why is Jaejoong such a jackass?"
Changmin shrugs, leaning down to kiss Yunho's temple before he lies next his close friend.
"Don't worry about him." Yunho sighs, looking at Changmin before nodding. "You hungry,
Yoochun'll make you something."
Yunho shakes his head before looking at Changmin. "He'll want me to keep this baby, right? You
wanted Kwangmin, right?"
Changmin hums, small smile on his face. "I did."
Yunho sighs, looking at Changmin. "Why?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Changmin membuka pintu untuk melihat Yunho sendiri. "Yoochun pergi untuk memeriksa Kwangmin?" Changmin
mengangguk saat ia pergi untuk duduk di samping Yunho. "Mengapa Jaejoong jackass seperti itu?"
Changmin mengangkat bahu, membungkuk untuk mencium candi Yunho sebelum ia terletak di sebelah teman dekatnya.
"Jangan khawatir tentang dia." Yunho menghela napas, melihat Changmin sebelum mengangguk. "Anda lapar,
yoochun'll membuat Anda sesuatu."
Yunho menggelengkan kepalanya sebelum melihat Changmin. "Dia akan ingin aku untuk menjaga bayi ini, kan? Anda
ingin Kwangmin, kan?"
Changmin hums, senyum kecil di wajahnya. "Saya lakukan."
Yunho mendesah, melihat Changmin. "Mengapa?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Changmin membuka pintu untuk melihat Yunho sendirian. "Yoochun pergi untuk memeriksa Kwangmin?" Changmin
mengangguk karena ia pergi untuk duduk di samping Yunho. "Mengapa Apakah Jaejoong seorang jackass?"
Changmin mengangkat, miring ke bawah untuk mencium Yunho Bait sebelum dia berbohong depan teman dekat nya.
"Jangan khawatir tentang dirinya." Yunho mendesah, memandang Changmin sebelum mengangguk. "Anda lapar,
Yoochun akan membuat sesuatu."
Yunho getar kepalanya sebelum melihat Changmin. "Ia akan ingin saya untuk menjaga bayi ini, kanan? Anda
ingin Kwangmin, kanan? "
Changmin hums, kecil senyum di wajahnya. "Saya lakukan."
Yunho mendesah, memandang Changmin. "Kenapa?