“Kenyon.” Olivier glanced at the ne

“Kenyon.” Olivier glanced at the nearby Kenyon. “Thank you. I, Olivier, will definitely remember your benevolence in assisting us.”

Kenyon hurriedly said, “Olivier, no need. Blumer is my younger fellow apprentice. I can’t just sit and watch.”

Olivier smiled at Kenyon, then stared coldly at his younger brother. He rebuked, “Second brother, I told you long ago, unless the situation is a matter of life or death, you are not to use that forbidden technique. Given your current level of understanding, you are far from being able to use it properly. Do you know how harmful that most powerful attack was to you? The damage it caused was more severe than that of your broken arm!”

Blumer lowered his head.

In order to defeat Wharton, in the end, he had utilized a forbidden technique, and the damage done to himself by this forbidden technique wasn’t something which light-style magic could heal. When Olivier had taught him this technique, he had instructed him to only use it in a life-or-death situation.

“Elder brother. I am sorry.” Blumer knew that Olivier was looking out for his interests.

Olivier shook his head and sighed, then turned to look at the distant Linley. A fierce look appeared in his eyes, previously as tranquil as the depths of the seas. Olivier flew directly over.

“Olivier, wait!” Knowing things were taking a turn for the worse, Emperor Johann immediately spoke out.

“Your Imperial Majesty, I will not spare someone who tried to kill my younger brother. Your Imperial Majesty, it’s best if you don’t get involved in this matter.” Olivier didn’t give Johann any face at all.

Emperor Johann didn’t say anything else either. He understood Olivier’s temperament very well.

But as far as Johann was concerned, both Linley and Olivier were important members of the Empire. He didn’t want these two geniuses to battle each other.

Olivier hovered in mid-air, his long robes fluttering about him. His cold, fierce gaze was on Linley. “Linley, come out!” This explosive shout rocked the Colosseum like a thunderbolt, echoing nonstop within it.

“Come out!” “Come out!” “Come out!”

Everyone in the Colosseum held their breaths. Good heavens. The tickets they had bought were absolutely worth it. They had already seen two battles, but now, it seemed as though they were going to see an even more exciting one.

The 80,000 pairs of eyes in the Colosseum all swung towards Linley.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Kenyon." Olivier melirik terdekat Kenyon. "Terima kasih. Aku, Olivier, pasti akan mengingat kebajikan Anda dalam membantu kami. "Kenyon buru-buru berkata," Olivier, tidak perlu. Blumer adalah sesama magang saya lebih muda. Saya tidak bisa hanya duduk dan menonton. "Olivier tersenyum Kenyon, kemudian menatap dingin adiknya. Ia menegur, "Saudara Kedua, saya bilang lama, kecuali situasi adalah masalah hidup atau mati, Anda tidak menggunakan bahwa teknik terlarang. Mengingat tingkat saat ini pemahaman, Anda jauh dari mampu untuk menggunakannya dengan benar. Apakah Anda tahu bagaimana berbahaya yang paling serangan kuat adalah untuk Anda? Kerusakan itu menyebabkan lebih parah daripada lengan Anda rusak! "Blumer menunduk. Dalam rangka untuk mengalahkan Wharton, pada akhirnya, ia dimanfaatkan teknik terlarang, dan kerusakan yang dilakukan pada dirinya sendiri dengan teknik terlarang ini tidak sesuatu yang ringan-gaya ajaib bisa menyembuhkan. Ketika Olivier telah mengajarinya teknik ini, ia telah menginstruksikan dia untuk hanya menggunakannya dalam situasi hidup atau mati. "Saudara Penatua. Saya minta maaf. "Blumer tahu bahwa Olivier sedang mencari keluar untuk kepentingannya. Olivier menggeleng dan mendesah, kemudian berbalik untuk melihat Linley jauh. Sebuah melihat sengit muncul di matanya, yang sebelumnya sebagai tenang sebagai kedalaman laut. Olivier terbang langsung di atas. "Olivier, tunggu!" Mengetahui hal-hal yang mengambil memburuk, Kaisar Johann segera berbicara. "Yang Mulia, saya tidak akan mengampuni orang yang mencoba membunuh adik saya. Yang Mulia, yang terbaik jika Anda tidak terlibat dalam hal ini. "Olivier tidak memberikan Johann wajah sama sekali. Kaisar Johann tidak mengatakan apa-apa lagi baik. Dia memahami temperamen Olivier sangat baik. Tapi sejauh Johann prihatin, baik Linley dan Olivier adalah anggota penting dari Kekaisaran. Dia tidak ingin dua jenius ini untuk pertempuran satu sama lain. Olivier melayang di udara, jubah panjang berkibar tentang dia. Dingin, tatapan sengit adalah pada Linley. "Linley, keluar!" Teriakan ledakan ini mengguncang Colosseum seperti petir, bergema nonstop di dalamnya. "Ayo keluar!" "Ayo keluar!" "Ayo keluar!" Semua orang di Colosseum diadakan nafas mereka. Astaga. Tiket yang telah mereka beli benar-benar layak. Mereka sudah melihat dua pertempuran, tapi sekarang, tampaknya seolah-olah mereka akan melihat satu bahkan lebih menarik. The 80.000 pasang mata di Colosseum semua berayun menuju Linley.