Omayra Sanchez foi uma menina vítim

Omayra Sanchez foi uma menina vítima do
vulcão Nevado do Ruiz durante a erupção
que arrasou o povoado de Armero,
Colômbia em 1985.
Omayra ficou três dias jogada sobre o lodo,
água e restos de sua própria casa e presa
aos corpos dos próprios pais. Quando os
paramédicos de parcos recursos tentaram
ajudá-la, comprovaram que era impossível,
já que para tirá-la precisavam amputar-lhe
as pernas, e a falta de um especialista para
tal cirurgia resultaria na morte da menina.
Omayra mostrou-se forte até o último
momento de sua vida, segundo os
paramédicos e jornalistas que a
rodeavam.
Durante os três dias, manteve-se pensando
somente em voltar ao colégio e a seus
exames e a convivência com seus amigos.
O fotógrafo Frank Fournier, fez uma foto de
Omayra que deu a volta ao mundo e
originou uma controvérsia a respeito da
indiferença do Governo Colombiano com
respeito às vítimas de catástrofes. A
fotografia foi publicada meses após o
falecimento da garota.
Muitos vêem nesta imagem de 1985 o
começo do que hoje chamamos
Globalização, pois sua agonia foi vivenciada
em tempo real pelas câmaras de televisão de
todo o mundo.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

omayra sanchez korban adalah seorang gadis
Snowy ruiz gunung berapi selama letusan
yang menghancurkan kota maling,
columbia tahun 1985.
omayra menghabiskan tiga hari di atas air bergerak lumpur, dan puing-puing dari rumah
mereka sendiri dan memangsa
Tubuh orang tua itu sendiri. ketika paramedis

sumber daya mencoba untuk membantunya, membuktikan bahwa itu tidak mungkin, karena
untuk mendapatkan dibutuhkan nya
mengamputasi kakinya,dan kurangnya spesialis untuk
operasi tersebut akan mengakibatkan kematian gadis itu.

omayra terbukti kuat sampai saat terakhir hidupnya, menurut paramedis dan wartawan

yang mengelilinginya.
selama tiga hari, tetap
hanya berpikir tentang kembali ke sekolah dan ujian
dan hidup dengan teman-teman.
fotografer Frank Fournier membuat foto
omayra yang pergi di seluruh dunia dan
menyebabkan kontroversi tentang ketidakpedulian pemerintah Kolombia

sehubungan dengan korban bencana.
Sebuah foto yang diterbitkan bulan setelah kematian gadis itu

banyak lihat di gambar ini
1985 awal dari apa yang sekarang kita sebut globalisasi

karena penderitaan yang dialami secara real time oleh kamera televisi dari seluruh dunia
..

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Senarath Sanchez adalah korban gadis Gunung bersalju
Ruiz selama letusan
yang dihancurkan kota Armero, Colombia di 1985
.
Senarath tinggal tiga hari yang dimainkan pada Lumpur, air dan puing-puing
rumah Anda sendiri dan terjebak
untuk tubuh orang tua mereka sendiri. Ketika sedikit sumber daya paramedis

mencoba untuk membantunya, membuktikan bahwa itu tidak mungkin, karena untuk mendapatkan dia harus mengamputasi kakinya,
dan kurangnya spesialis untuk
operasi tersebut akan mengakibatkan kematian gadis.
Senarath terbukti kuat sampai saat terakhir kehidupan Anda
,
paramedis dan wartawan yang

dikelilingi selama tiga hari, ia terus berpikir
hanya pada kembali ke perguruan tinggi dan mereka
ujian dan koeksistensi dengan teman-teman mereka.
fotografer Frank Fournier, membuat gambar
Senarath yang memberikan dunia e
telah melahirkan kontroversi tentang pemerintah Kolombia ketidakpedulian dengan

menghormati para korban bencana.
Foto diterbitkan bulan setelah kematian gadis itu
.
banyak lihat dalam gambar ini, 1985
awal apa yang sekarang kita sebut globalisasi,
karena penderitaan yang mengalami
secara real time oleh kamera televisi
di seluruh dunia.