“I guess.... I just... can't see it

“I guess.... I just... can't see it.”
Not that he'd ever tried. He'd
been lucky twice to keep friends
after the romance was over. He
didn't like his odds of doing it a
third time so he didn't look at
friends with that kind of interest
anymore.
But of course Jaejoong called him
on it. “You just haven't tried.
Trust me, if you ever let yourself
see him as he is instead of how
you want him to be... He'd totally
knock your socks off.”
Before Yunho could respond,
Changmin glanced their way. He
seemed to hold completely still for
a moment, frozen. The look on his
face was telling though,
something between a spasm of
pain and a scowl of frustration,
and Yunho simply gaped back as
he mentally reviewed what he
knew of Changmin's mysterious
romantic interest.
Male. Two years older. Always
treating him like a child, which
implied someone around fairly
consistently.
“Fuck.... I think it's either you or
me,” he muttered to Jaejoong,
wide eyes still on Changmin,
whose focus had been dragged
back to the cameraman.
Jaejoong, who'd also caught the
look, sighed. “That could be
awkward.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Saya kira .... saya hanya ... tidak bisa melihatnya. "
bukan bahwa ia pernah mencoba. dia
beruntung dua kali untuk menjaga teman-teman
setelah percintaan itu berakhir. ia
tidak suka peluang nya melakukan itu
ketiga kalinya sehingga dia tidak melihat teman-teman
dengan jenis bunga
lagi.
tapi tentu saja Jaejoong memanggilnya
di atasnya. "Anda hanya belum mencoba.
Percayalah, jika Anda pernah membiarkan diri
melihatnya karena ia bukan bagaimana
Anda ingin dia menjadi... dia benar-benar
menjatuhkan kaus kaki Anda. "
sebelum Yunho bisa menjawab,
Changmin melirik jalan mereka. ia
tampaknya terus sepenuhnya masih untuk
sejenak, beku. raut
wajahnya mengatakan meskipun,
sesuatu antara spasme
rasa sakit dan cemberut frustrasi,
dan Yunho hanya ternganga kembali seperti
ia secara mental meninjau apa
dia tahu misterius
romantis bunga Changmin itu.
laki-laki. dua tahun lebih tua. selalu
memperlakukan dia seperti anak kecil, yang tersirat

seseorang di sekitar cukup konsisten.
"bercinta .... saya pikir itu baik Anda atau
saya, "gumamnya Jaejoong,
mata lebar masih Changmin,
yang fokus telah menyeret
kembali ke juru kamera.
Jaejoong, yang telah juga menangkap
lihat, mendesah. "Yang bisa
canggung."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Kurasa... Aku hanya... tidak bisa melihatnya. "
Bukan karena ia pernah mencoba. Ia akan
beruntung dua kali untuk menjaga teman
setelah romansa berakhir. Ia
didn't seperti kemungkinan-nya untuk melakukannya
ketiga waktu sehingga ia tidak melihat
teman dengan semacam bunga
lagi.
tetapi tentu Jaejoong memanggilnya
di atasnya. "Anda hanya belum mencoba.
Percayalah, jika Anda pernah membiarkan dirimu
melihatnya karena ia bukan cara
Anda ingin dia menjadi... Dia akan benar-benar
Villains kaus kaki Anda. "
Sebelum Yunho bisa menjawab,
Changmin melirik ke jalan mereka. Ia
tampaknya memegang masih sepenuhnya untuk
sejenak, beku. Tampilan nya
wajah mengatakan meskipun,
sesuatu antara kekejangan
sakit dan scowl frustrasi,
dan Yunho hanya kembali sebagai
dia mental meninjau apa yang ia
tahu Changmin's misterius
romantis menarik.
laki-laki. Dua tahun lebih tua. Selalu
memperlakukan dia seperti anak yang
tersirat seseorang di sekitar cukup
konsisten.
"Fuck... Saya pikir lebih baik Anda atau
saya, "ia bergumam ke Jaejoong,
mata lebar masih pada Changmin,
yang fokus telah menyeret
kembali ke kamerawan.
Jaejoong, yang juga tertangkap
tampilan, mendesah. "Yang bisa
canggung."