Changmin looks up when Jaejoong wal

Changmin looks up when Jaejoong walks in. "You okay?"
Jaejoong chews on his bottom lip as he moves to the door. "I'm going to go home; I think that's
the best thing to do."
Changmin nods, walking him to the door. "I'm not best at these things but Jaejoong…" the man
looks up at his name, eyes showing just how pathetic he feels. "If you want that kid, you better
fucking let it be known."
Jaejoong looks at Changmin for a moment before walking out the door. He wonders for a
moment, if Changmin didn't want his son.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Changmin terlihat ketika Jaejoong berjalan masuk "Anda baik-baik saja?"
mengunyah Jaejoong pada bibir bawahnya saat ia bergerak ke pintu. "Aku akan pulang ke rumah, saya pikir itu
hal terbaik untuk dilakukan."
Changmin mengangguk, berjalan ke pintu. "Aku tidak terbaik dengan hal-hal ini, tapi Jaejoong ..." pria itu
mendongak namanya, mata menunjukkan betapa menyedihkan ia merasa. "Jika Anda ingin anak itu, Anda lebih baik
sialan nyatakanlah."
Jaejoong melihat Changmin sejenak sebelum berjalan keluar pintu. ia bertanya-tanya untuk
saat, jika Changmin tidak ingin anaknya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Changmin mendongak ketika Jaejoong berjalan in. "Anda Oke?"
Jaejoong mengunyah pada bibir bawah nya ketika ia bergerak ke pintu. "Aku akan pulang; Saya berpikir bahwa 's
hal terbaik untuk dilakukan. "
Changmin nods, berjalan dia ke pintu. "Aku tidak terbaik pada hal-hal ini tetapi Jaejoong..." orang
mendongak di namanya, mata yang menunjukkan betapa menyedihkan ia merasa. "Jika Anda ingin anak itu, Anda lebih baik
sialan biarlah diketahui. "
Jaejoong memandang Changmin sejenak sebelum berjalan keluar pintu. Dia bertanya-tanya untuk
saat, jika Changmin tidak ingin anaknya.