In 2014, the ‘Centers of Excellence

In 2014, the ‘Centers of Excellence for Translational Research’ (CETR) program was established by NIAID that focus and promote the translational research for the development of next generation therapeutics, vaccines and diagnostics against emerging and re-emerging infectious diseases. Two ‘National Biocontainment Laboratories’ (NBLs) having biosafety level-4 (BSL-4) (Table-2) and 12 ‘Regional Biocontainment Laboratories’ (RBLs) having BSL-3 biocontainment facilities are being constructed to assist national, state and local public health efforts against bioterrorism or infectious disease emergency (www.niaid.nih.gov). These projects provide the genome sequence that will help in the identification of vaccine and drug targets thereby the production of diagnostic kits against the bioweapons (Greene et al., 2007).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pada tahun 2014, 'Centers of Excellence untuk penelitian Translational' (CETR) program didirikan oleh NIAID yang fokus dan mempromosikan penelitian translational untuk pengembangan berikutnya generasi therapeutics, vaksin dan diagnostik terhadap emerging dan Re-Emerging penyakit menular. Dua 'Biocontainment Laboratorium Nasional' (NBLs) memiliki biosafety tingkat-4 (BSL-4) (Tabel 2) dan 12 'Biocontainment laboratorium Regional' (RBLs) memiliki fasilitas biocontainment BSL-3 sedang dibangun untuk membantu upaya kesehatan umum nasional, negara bagian dan lokal terhadap bioterorisme atau penyakit menular darurat (www.niaid.nih.gov). Proyek-proyek ini menyediakan urutan genom yang akan membantu dalam identifikasi target vaksin dan obat sehingga produksi kit diagnostik terhadap bioweapons (Greene et al., 2007).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pada tahun 2014, 'Pusat Keunggulan untuk Translational Research (CETR) Program didirikan oleh NIAID yang fokus dan mempromosikan penelitian translasi untuk pengembangan terapi generasi berikutnya, vaksin dan diagnostik terhadap muncul dan penyakit menular re-emerging. Dua 'National biocontainment Laboratories' (NBLs) memiliki tingkat-4 biosafety (BSL-4) (Tabel-2) dan 12 'Regional biocontainment Laboratories' (RBLs) setelah BSL-3 fasilitas biocontainment sedang dibangun untuk membantu nasional, negara bagian dan lokal upaya kesehatan masyarakat terhadap bioterorisme atau menular darurat penyakit (www.niaid.nih.gov). Proyek-proyek ini memberikan urutan genom yang akan membantu dalam identifikasi target vaksin dan obat sehingga produksi kit diagnostik terhadap bioweapons (Greene et al., 2007).