Yunho didn't confront Changminwith

Yunho didn't confront Changmin
with his suspicions. He couldn't.
What if he was wrong?
What if he was right?
He wasn't entirely sure which
would be more awkward.
It didn't help that he had both
Changmin's and Jaejoong's words
floating around in his head,
making him pay closer attention
to the younger man, his own
illusions of 'baby Minnie' eroding
by simple over thought.
He blamed Jaejoong more than
Changmin. Changmin's insistence
that he was all grown up was easy
enough to ignore - Yunho had
been ignoring it for years.
Jaejoong's insistence that
Changmin was 'hot' on the other
hand, was more difficult. If there
was nothing else he trusted the
eldest's opinion on, it was the
relative attractiveness of any given
individual. It was the one area
where Jaejoong could fully put
aside any personal feelings he
had at stake and give a starkly
honest evaluation. Even HeeChul,
whom Jaejoong hated with a
passion, was grudgingly admitted
to be 'pretty'.
If Jaejoong thought Changmin
grown up enough to be sexually
attractive, then it was likely true.
He brooded over the entire issue,
staring blankly at his book. It
wasn't fair. He was supposed to
be re-reading the Harry Potter
books in preparation for the big
release of the final chapter, not
stressing out about whether or
not his youngest band mate's sex
appeal had finally exploded out of
the cuteness box in which it had
been hiding.
“It's you,” Jaejoong declared,
flopping down onto his lap and
cuddling close. “I cornered him in
the kitchen this morning and
almost got a black eye for my
efforts.”
“Oomph.” Letting out a rush of air
as the other boy's weight settled
against his middle, Yunho gave
the book up as a lost cause and
set it on the nearest flat surface.
“Jaejoong.... You shouldn't mess
with him like that.”
That only earned him a roll of
dark eyes. “What? You didn't want
to know for sure?”
“If he wants us - me - to know,
he'll tell us - me.” It was too
much to wrap his mind around.
“He did tell you, remember?
You're just too dense to read
between the lines.” Jaejoong
laced their hands together and
rested them against his own
stomach. “So I guess the real
question is how do you feel about
it?”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Yunho tidak menghadapi Changmin
dengan kecurigaannya. ia tidak bisa.
bagaimana kalau dia salah?
bagaimana kalau dia benar?
ia tidak sepenuhnya yakin yang
akan lebih canggung.
itu tidak membantu bahwa dia punya
Changmin dan kata-kata Jaejoong yang mengambang
di dalam kepalanya,
membuatnya memperhatikan lebih dekat
dengan pria yang lebih muda, sendiri
ilusi mengikis 'baby minnie'
oleh sederhana atas pemikiran.
ia menyalahkan Jaejoong lebih dari
Changmin. Changmin desakan
bahwa ia sudah dewasa mudah
cukup untuk mengabaikan - Yunho telah
telah mengabaikannya selama bertahun-tahun
desakan Jaejoong yang
Changmin adalah 'panas' di sisi lain
tangan, itu lebih sulit.. jika ada
ada lagi yang dipercaya pendapat
tertua di, itu adalah
tarik relatif dari setiap individu diberikan
. itu adalah satu area
di mana Jaejoong bisa sepenuhnya dimasukkan
mengesampingkan perasaan pribadi dia
harus dipertaruhkan dan memberikan starkly
jujur ​​evaluasi. bahkan Heechul,
yang Jaejoong benci dengan
gairah, itu enggan mengakui
menjadi 'cantik'.
jika Jaejoong pikir Changmin
tumbuh cukup untuk menjadi seksual
menarik, maka itu mungkin benar.
ia merenung atas seluruh masalah ,
menatap kosong di bukunya.
itu tidak adil. ia seharusnya
akan kembali membaca-the harry potter
buku dalam persiapan untuk besar
rilis bab terakhir, tidak
stres tentang apakah atau
bukan seks
banding band mate bungsunya akhirnya meledak keluar dari
kotak kelucuan yang itu
bersembunyi.
"itu kau," Jaejoong menyatakan,
menjatuhkan diri ke pangkuannya dan
berpelukan dekat. "Aku menyudutkannya di
dapur pagi ini dan
hampir mendapat mata hitam untuk saya
upaya. "
" keuletan. "membiarkan keluar embusan udara
sebagai berat anak lain menetap
terhadap tengahnya, Yunho memberikan
buku itu sebagai penyebab hilang dan
meletakkannya di terdekat permukaan datar.
"Jaejoong .... Anda tidak harus berantakan
dengan dia seperti itu. "
yang hanya membuatnya mendapatkan gulungan
mata gelap. "Apa? Anda tidak ingin
tahu pasti "
" jika dia ingin kita - saya - untuk mengetahui,
dia akan memberitahu kita -.?. me ". itu terlalu banyak
untuk membungkus pikirannya di sekitar
" dia memberitahu Anda, ingatlah
Anda terlalu padat untuk membaca
tersirat "Jaejoong
dicampur tangan mereka bersama-sama dan
beristirahat mereka terhadap sendiri
perutnya. "Jadi saya kira nyata
pertanyaan adalah bagaimana perasaan Anda tentang hal itu
?"

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Yunho tidak menghadapi Changmin
dengan kecurigaan. Dia tidak bisa.
Bagaimana jika dia adalah salah?
bagaimana jika ia adalah benar?
dia tidak sepenuhnya yakin yang
akan lebih canggung.
itu tidak membantu bahwa ia baik
kata-kata di Changmin dan Jaejoong's
beredar di kepalanya,
membuat dia membayar perhatian yang lebih dekat
untuk laki-laki muda, sendiri
ilusi 'bayi Minnie' mengikis
oleh sederhana atas pemikiran.
Dia menyalahkan Jaejoong lebih
Changmin. Changmin's desakan
bahwa dia adalah semua tumbuh itu mudah
cukup untuk mengabaikan - Yunho telah
telah mengabaikan untuk tahun.
Jaejoong's desakan yang
Changmin adalah 'panas' di sisi lain
tangan, ini lebih sulit. Jika ada
ada lagi ia percaya
tertua di pendapat, itu
tarik relatif setiap
individu. Itu adalah satu area
mana Jaejoong bisa benar-benar menempatkan
menyisihkan perasaan pribadi ia
memiliki saham dan memberikan starkly
evaluasi jujur. Bahkan HeeChul,
siapa Jaejoong membenci dengan
gairah, enggan mengakui
' cukup '.
jika Jaejoong pikir Changmin
cukup dewasa untuk menjadi seksual
menarik, maka itu adalah kemungkinan benar.
ia brooded atas seluruh masalah,
menatap kosong pada bukunya. Itu
wasn't adil. Seharusnya ia
kembali membaca Harry Potter
buku dalam persiapan untuk besar
dari bab terakhir, rilis tidak
menekankan keluar tentang apakah atau
tidak band termuda pasangan seks
banding telah akhirnya meledak keluar dari
kotak kelucuan di mana itu
telah bersembunyi.
"Itu adalah Anda," dinyatakan Jaejoong,
menjatuhkan turun ke pangkuannya dan
memeluk dekat. "Saya terpojok dia dalam
dapur pagi ini dan
hampir mendapat mata hitam untuk saya
upaya. "
"Keuletan." Membiarkan keluar terburu-buru udara
sebagai laki-laki lain yang berat menetap
melawan tengah nya, Yunho memberikan
buku up sebagai penyebab hilang dan
meletakkannya di permukaan datar terdekat.
"Jaejoong... Anda seharusnya tidak berantakan
dengan dia seperti itu. "
Yang hanya memberinya sebuah gulungan
mata gelap. "Apa? Anda tidak ingin
mengenal pasti? "
"Jika dia ingin kita - saya - untuk tahu,
Dia akan memberitahu kami - saya." Itu juga
banyak untuk membungkus pikiran sekitar.
"Dia mengatakan kepada Anda, ingat?
kau terlalu padat untuk membaca
antara garis." Jaejoong
dicampur tangan mereka bersama-sama dan
beristirahat mereka terhadap sendiri
perut. "Jadi saya rasa nyata
pertanyaan adalah bagaimana Anda merasa tentang
itu?"